Wartawan ANTARA di Surabaya, Sabtu, melaporkan penjaringan di kampus setempat sejak Jumat (24/9) siang hingga malam hari itu melibatkan dosen, karyawan (PNS dan honorer).

Triyogi unggul hampir pada semua lini dengan 1.485 suara, karena Probo hanya mampu mengumpulkan 3.238 suara, sedangkan Triyogi meraup 4.723 suara. Keunggulan Triyogi paling telak di kalangan mahasiswa.

"Jumlah total suara mahasiswa yang masuk sebanyak 10.643 suara dengan 49 suara abstain dan 103 suara tidak sah," kata Presiden BEM ITS, Dalu Nuzulul Kirom.

Jumlah partisipasi mahasiswa tersebut sudah mencapai target yaitu sebanyak 60 persen dari total mahasiswa.

"Hasil akhir dari perhitungan untuk suara mahasiswa adalah 3.932 suara untuk Triyogi Yuwono, lalu Priyo Suprobo dengan 2.264 suara, kemudian Daniel M Rosyid dengan 1.602 suara," katanya.

Urutan berikutnya, Mahmud Mustain 600 suara, M Haryadi 503 suara, Imam Robandi mendapat 469 suara, Agus Windharto 398 suara, Noor Endah mendapat 211 suara, Sumarno 220 suara, Mahfud 193 suara, dan Nadjadji Anwar 99 suara.

Penjaringan di tingkat dosen, Triyogi Yuwono juga berada pada posisi teratas dengan 369 suara atau unggul tipis dibandingkan dengan Priyo Suprobo yang meraih 356 suara.

Urutan berikutnya, Daniel M. Rosyid dengan 109 suara, Noor Endah 44 suara, Haryadi dengan 33 suara, Imam Robandi 26 suara, Haryadi dengan 16 suara, Agus Windharto 15 suara, Nadjaji Anwar dengan 12 suara, Mahfud dan Sumarno masing-masing memiliki empat suara.

"Jumlah suara dosen yang abstain ada 12 suara dan suara tidak sah ada sembilan suara," kata Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor (PPCR) ITS Surabaya, Ir Sritomo Wignjosoebroto MSc.

Untuk penjaringan di tingkat karyawan, Priyo Suprobo dengan posisi paling atas bersaing ketat dengan Triyogi Yuwono yang berada di posisi kedua, kemudian disusul Daniel M Rosyid di posisi ketiga.

"Priyo Suprobo mendapatkan 615 suara, dan saingan terdekat Triyogi Yuwono dengan 422 suara, lalu Daniel M Rosyid dengan 65 suara," kata Sritomo.

Calon lain, Noor Endah dengan 33 suara, M. Mustain dengan 17 suara, M. Hariadi 10 suara, Imam Robandi sembilan suara, Mahfud tujuh suara, Agus dan Nadjadji masing-masing memiliki enam suara dan Sumarno empat Suara.

"Untuk suara abstain berjumlah sembilan suara karena ada formulir nama calon kosong, sedangkan formulir tidak sah karena salah penulisan sejumlah delapan suara," katanya.