ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
02 April 2011, 13:04

Mahasiswa ITS Surabaya Entaskan 35 Anak Jalanan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Sarjana merupakan sistem kepemanduan yang berkelanjutan untuk meningkatkan leadership, enterpreneurship, dan artpreneurship (LEA)," kata anggota tim mahasiswa, Cihe Aprilia Bintang, di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, Sarjana merupakan program kreativitas mahasiswa (PKM) bidang pengabdian masyarakat yang dibiayai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti).

"Program ini berawal dari keprihatinan kami terhadap anak jalanan yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun tentang masa depan mereka. Mereka juga berhak memiliki cita-cita dan kesuksesan seperti orang lain," katanya.

Oleh karena itu, ia membentuk tim "Sarjana" bersama empat rekannya yakni Deni Ferdiansyah, Odi Aulia, Muhammad Syah Yuda, dan Sabaruddin.

"Kami melakukan pendekatan partisipatif sosial bagi anak untuk mengarahkan mereka pada masa depannya dengan dikemas secara inovatif melalui manajemen diri, kepemanduan, pembuatan peta respons dan motivasi mereka," katanya.

Program yang sudah berjalan selama tiga bulan di Liposos Wonorejo Surabaya itu bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Surabaya dan Liposos Wonorejo Surabaya.

"Latar belakang mereka adalah ‘broken home’ dan tingkat kepercayaan mereka terhadap orang baru rendah. Anak- anak jalanan itu dididik di Liponsos selama enam bulan. Senin sampai Jumat, mereka diberi pendidikan karena kebanyakan belum bisa membaca," katanya.

Bahkan, mereka juga menerima pendidikan militer dari polisi dan ABRI. Setelah enam bulan mereka dikembalikan ke lingkungan, ada kemungkinan mereka akan kembali ke jalanan.

"Sarjana adalah program untuk mengatasi agar hal tersebut tidak terjadi," katanya ketika mendampingi puluhan anak jalanan di Liponsos Wonorejo untuk menyaksikan film Laskar Pelangi yang tercakup dalam sosialisasi Sarjana.

Semuanya seragam, memakai baju kemeja paduan hijau hitam dan rambut terpangkas rapi seperti tentara. Tawa memenuhi wajah anak-anak yang berusia sekitar 11 sampai 17 tahun itu.

"Sarjana I (SI) membentuk pola pikir anak jalanan untuk diarahkan pada masa depan dan kepercayaan diri. Gol dari Sarjana I (SI) ini adalah anak jalanan memiliki jiwa leadership," katanya.

Pada Tahapan SI anak jalanan diajari dan dipandu mengenal apa itu persepsi, kesalahan berfikir, wawasan "self confidence", dan bagaimana meraih cita-cita.

"Tahapan selanjutnya adalah program Sarjana 2 (S2). Pada program S2, anak jalanan dibagi dalam beberapa cluster yang melibatkan mereka dalam kreativitas artpreneurship dan entrepreneurship," katanya.

Pada tahapan S2, anak jalanan diajarkan mengenai kratifitas kerajinan tangan mulai dari membuat sandal, kerajinan, hingga bermain musik.

"Program ini diharapkan nanti akan berkelanjutan dengan pembuatan modul pengajaran SI dan S2 yang nantinya akan di serahkan ke pihak Liponsos Wonerojo Surabaya," kata Cihe mengakhiri pembicaraan.

Berita Terkait