ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Quick Count ITS: 65,64 persen Suara Rakyat Jatim Pilih Yudhoyono

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kesimpulan itu disampaikan Pembantu Rektor III ITS Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng di Surabaya, Senin malam, dengan didampingi ketua Unit Pengkajian dan Pengembangan Potensi Daerah (UP3D) Lemlit ITS Dra Agnes Tuti Rumiati MSc, dan Ketua PusDeHAM Muhammad Asfar MSi.

"Yang menarik, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, Mega-Hasyim hanya unggul di Blitar dengan 56,52 persen dan Situbondo 64,03 persen, tapi perolehan di Situbondo masih masuk 70 persen. Pertarungan sengit Mega-SBY terjadi di Surabaya," kata Jazidie.

Menurut dia, ITS semula merencanakan 1.000 TPS yang diteliti oleh 100 relawan yang mahasiswa ITS yang pulang kampung, namun pihaknya menghentikan pada angka 766 TPS dengan 164.522 suara, karena perolehan suara relatif tak berubah dan kendala lokasi.

Dalam analisisnya, ketua PusDeHAM Muhammad Asfar menjelaskan data quick count itu menunjukkan pula bahwa Koalisi Kebangsaan yang digalang tujuh parpol tidak efektif di Jawa Timur, karena banyak pendukung ke-7 parpol yang tidak mengetahui adanya koalisi parpol itu.

"Hasilnya memang cukup mengejutkan, karena basis Megawati juga disapu habis SBY-JK seperti di Madiun, Trenggalek, Magetan, dan sekitarnya. Para pendukung Mega melihat SBY sebagai nasionalis baru dan Mega itu nasionalis lama," katanya.

Bahkan, kata dosen Fisip Unair Surabaya itu, pendukung Megawati ada 12 persen yang "menyeberang" ke SBY, pendukung Golkar ada 83,30 persen ke Yudhoyono, PPP ada 34,50 persen ke Yudhoyono, PKB ada 69,90 persen ke Yudhoyono, PAN ada 66,70 persen ke Yudhoyono, PKS ada 79,50 persen ke Yudhoyono, PBB 100 persen ke Yudhoyono, dan lainnya ada 65,90 persen ke Yudhoyono.

"Data itu juga menarik karena pergeseran pendukung Wiranto-Wahid atau PKB yang 24,4 persen ke Megawati dan 70,6 persen ke SBY. Artinya, faktor Hasyim Muzadi hanya mampu mendulang 24,4 persen suara PKB dan sisanya pro-Gus Dur karena PKB Jatim ke SBY dan Gus Dur menitipkan Yenny," katanya.

Selain itu, katanya, data itu juga membuktikan bahwa Koalisi Kebangsaan tidak efektif di Jatim, karena pendukung parpol peserta koalisi itu tidak mengetahui adanya koalisi dan beberapa elite Golkar di Jatim sendiri kecewa dengan kekalahan ketua-nya Ridwan Hisjam meraih posisi Ketua DPRD Jatim. "Faktor utama kemenangan SBY di Jatim karena faktor figur. Figur SBY tampaknya dapat dijual," katanya.

Sementara itu, Ketua Unit Pengkajian dan Pengembangan Potensi Daerah (UP3D) Lemlit ITS Dra Agnes Tuti Rumiati MSc mengatakan total TPS yang diteliti berkisar 10-11 persen dari 90.080 TPS di seluruh Jatim dengan tingkat ketelitian 3-4 persen. "Kami dapat melakukan secara cepat karena kami menggunakan SMS (surat menyurat singkat)," katanya.

Menanggapi perbedaan perhitungan ITS-PusDeHAM dengan KPU Jatim, anggota KPU Jatim Aribowo MA menyatakan apa yang dilakukan ITS-PusDeHAM adalah tanggungjawab yang bersangkutan jika terjadi perbedaan dan bukan urusan KPU.(KCM:Ant/Nik/bch)

Berita Terkait