ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
12 Mei 2012, 12:05

Robot Berlomba Masukkan Bakpao ke Rancang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam babak perempat final itu ternyata hanya tim ROLPENS yang mampu mencapai Peng On Dai Gat atau formasi sempurna saat melawan tim Al-Fatih dari ITATS. Yaitu mampu memasukkan buns atau bakpao tiga warna ke dalam keranjang. Ketiga warna bakpao yang harus dimasukkan adalah kuning, hijau dan ungu. Bahkan ROLPENS mampu mencapai Peng On Dai Gat hanya dalam waktu 1 menit 13 detik.

Pada babak penyisihan sebelumnya, ROLPENS juga mampu mencapai posisi Peng On Dai Gat sampai dua kali, namun dalam waktu yang lebih lama. Sementara tim RI-NHO saat melawan MAT BUILDER-12 dari Politeknik Negeri Jember ( Polije) berhasil meraih angka 105, tapi karena terkena penalti tiga kali akhirnya nilai menjadi 75.

"Tim NEW_R unggul dengan nilai 90 saat bertarung dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sedangkan tim Bhatara yang semula imbang nilai 40 dengan tim The Young SWC _8  (STMIK Surabaya) akhirnya dinyatakan menang karena lebih dulu berhasil memasukkan token," ujar Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Dikti, Prof Dr Agus Subekti.

Serunya pertandingan juga terlihat dari ajang Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) di tempat dan waktu yang sama. Pada babak perempat final divisi Robosoccer Humanoid League juga berhasil meloloskan tim dari keempat perguruan tinggi tersebut. Yakni tim EROS dari PENS, tim Hurofu dari ITS, tim PENGUIN dari Unibraw, dan tim DEWO dari Unesa.

KRCI pada divisi beroda dan berkaki dengan tema Memadamkan Api jga berlangung cukup seru untuk menentukan tim yang lolos ke babak semifinal dan final nantinya.

Sementara itu, Pembantu Rektor I ITS Prof Dr Ir Ing Herman Sasongko, mengungkapkan, kontes robot bukan saatnya lagi hanya dianggap sebagai ajang lomba belaka. Menurutnya KRI/KRCI harus menghasilkan kemaslahatan bagi masyarakat luas.

Untuk itu, Herman mengimbau agar KRI/KRCI tahun depan dapat menjadi titik tolak komersialisasi robot Indonesia. "Jangan hanya mahasiswa yang diundang, tapi juga pimpinan perusahaan dan juragan-juragan pabrik," ujar Herman. [rea/but]

Berita Terkait