ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
14 September 2012, 15:09

Mahasiswa Fast Track Harus Mampu Atasi Culture Shock

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berdasarkan pengalaman Tri Yogi menempuh studi Diplome d’etudes Approfondies (DEA) di Perancis, dia memaparkan kehidupan bermasyarakat di Prancis. Salah satunya mengenai kebiasaan masyarakat Prancis yang harus berciuman satu sama lain. Namun, kata Tri Yogi, para mahasiswa tidak perlu khawatir. ”Anda dapat mengatakan bahwa Anda muslim. Jadi, tidak harus mencium dan dicium,” ungkap Tri Yogi, seperti disitat dari ITS Online, Jumat (14/9/2012).

Senada dengan Tri Yogi, Asisten Direktur Pascasarjana ITS Ria Asih Aryani Soemitro mengatakan, perbedaan budaya Barat dan Timur seperti itu wajar menimbulkan culture shock. Namun, menurut Ria, para mahasiswa harus mampu mengatasi culture shocktersebut.

Selain itu, Ria juga menekankan kepada mahasiswa terkait sopan santun yang harus tetap dijaga selama berada di Perancis. ”Jaga nama baik ITS, sesering mungkin mengatakan merci (terima kasih) dan bonjour (halo),” tutur Ria.

Program fast track Prancis pertama di Indonesia ini terselenggara setelah melalui proses yang cukup panjang. Apresiasi yang sangat tinggi pun disampaikan langsung oleh Syafsir Akhlus, Atase Pendidikan Indonesia di Perancis, saat acara pelepasan berlangsung. ”Ini adalah catatan luar biasa, suatu terobosan besar yang dapat direalisasikan ITS,” kata Akhlus.

Akhlus mengaku, program ini sempat diragukan oleh pemerintah Prancis, mengingat betapa besarnya tuntutan akademik yang harus diemban oleh mahasiswa yang bersangkutan. Pasalnya, mahasiswa fast track diharuskan untuk menyelesaikan beban studi pendidikan sarjana dan sebagian beban studi pendidikan master dalam kurun waktu satu tahun.

Namun, berkat kerja keras seluruh pihak terkait, terpilihlah 27 mahasiswa yang siap diberangkatkan untuk menempuh lanjutan studi master di Perancis. ”Mereka telah lolos berbagai seleksi, termasuk salah satunya lolos ujian DELF (kursus persiapan bahasa Perancis) dengan nilai B2,” ujar Tri Yogi menambahkan.(mrg)

Berita Terkait