ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
14 September 2012, 15:09

Tak Lolos Pimnas, Gebi Dkk Berprestasi di Korea

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Gebi, begitu dia biasa disapa, berhasil merebut juara kategori Best Paper Award dan Best Presentation dalam The Conference of Indonesian Students Association in Korea (Cisak) 2012. Cisak merupakan kompetisi paper ilmiah besutan Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Korea (Perpika). Seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), kompetisi paper tersebut juga dibagi menjadi beberapa bidang berbeda. Bertempat di Univeristy of Science and Technology (UST), Daejeon, Korea, paper yang terpilih akan dipresentasikan.

Gebi tidak sendiri. PKM berjudul "Kajian Potensi Lumpur Lapindo Sebagai Perekat Briket Arang Kayu Berkalor Tinggi" itu merupakan besutannya bersama tiga mahasiswa Jurusan Fisika lainnya, yakni Frischa Marcheliana Wachid, Patar Roy Fernandes dan M Yusuf Hakim. Mereka menggagas penelitian briket yang menjadikan lumpur lapindo sebagai alat perekatnya. Berbagai uji dilakukan. Mulai dari bahan yang digunakan, hingga uji komposisi yang rumit. Namun, saat pengumuman terakhir PKM didengungkan, Gebi harus berlapang dada karena timnya tidak lolos sebagai peserta Pimnas XXV lalu.

Dia mengaku sempat merasa kecewa yang berkepanjangan. Namun hal itu tidak dia jadikan sebagai akhir dari segalanya. ”Sudah berkorban waktu, tenaga dan energi, masak harus berhenti sampai di sini saja,” ungkap Gebi, seperti dilansir dari ITS Online, Kamis (13/9/2012).

Rupanya kegagalan itu justru menimbulkan rasa penasaran. Strategi baru pun Gebi susun bersama timnya. Salah satunya adalah perjalanannya mengikuti seminar nasional di Lampung. Di sana mereka mendapat banyak masukan dari pembicara yang merupakan pakar di bidang energi. Berangkat dari sana, Gebi dan kawan-kawan terus melakukan percobaan untuk mendapat hasil akhir yang sempurna. ”Sebenarnya target kami Pimnas XXVI di Banjarmasin,” papar mahasiswa angkatan 2009 ini.

Namun, ketika mendengar adanya kompetisi Cisak, Gebi segera mendaftarkan kelompoknya sebagai peserta. Setelah terpilih dalam kategori energi, dia pun mulai menyusun rencana berangkat ke Korea. ”Saat itu kan masih libur, jadi cukup mudah dalam koordinasi,” katanya menjelaskan.

Meski dapat dibilang kompetisi sambil berlibur, Gebi mengaku tidak sempat menikmati libur panjangnya di sana. ”Hari-hari di sana sibuk mempersiapkan presentasi hingga begadang,” tukas Gebi.

Selama di sana, terdapat pengalaman mengesankan yang dialami Gebi, yakni ketika presentasi. Beberapa pengunjung yang kebanyakan mahasiswa Korea asal Indonesia cukup antusias dengan topik pembicaraan ini. Namun, ada peserta lain dari ilmu sosial yang justru menyatakan sama sekali tidak mengerti.

Lebih lagi skandal lumpur Lapindo dibawanya dengan alasan bahwa dirinya bukanlah orang teknik. ”Maaf, kami ini orang science, bukan teknik. Ini cukup membanggakan karena ITS kebanyakan hanya tekniknya saja yang dikenal,” tandasnya.

Tidak sia-sia, juara Best Presentation dan Best Paper Award pun diboyong pulang mengalahkan peserta lainnya. Meski demikian, Gebi mengaku perjalanan yang harus ditempuh masih panjang dan tekad untuk mengikuti rangkaian Pimnas XXVI tidak luntur dari impiannya. ”Mungkin jalannya di sini dulu, baru Pimnas,” tutur Gebi.(mrg)

Berita Terkait