ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
27 September 2012, 11:09

Banyak PTN Bermasalah di Laporan Keuangan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Keberhasilan dalam keuangan merupakan hal penting bagi setiap PT BLU. Hal ini karena sebuah PT BLU wajib memiliki empat kewajiban. Di antaranya adalah kemampuan membuat dan menyajikan neraca awal, menyusun laporan keuangan, membuat business plan dan mempunyai standar pelayanan minimal.

Sebanyak 8 universitas menjadi peserta dalam workshop ini. Sayangnya, pada hari pertama pelaksanaan baru tiga universitas yang telah sampai di ITS. Sedangkan, sisanya masih dalam perjalanan.

Hingga hari ketiga ini, Rabu (26/9/2012), telah ada 7 PTN yang terlibat dalam pelatihan ini. Diantaranya adalah Universitas Hassanudin, Universitas Riau, Udayana Bali, Universitas Terbuka, Universitas Haluleo, Untirta Serang Banten, dan Universitas Andalas. Sementara perwakilan dari Universitas Negeri Jakarta hingga hari ketiga masih belum hadir.

Dalam workshop tersebut, ITS mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah sekaligus event organizer. Tidak hanya dalam hal pemberian teori tetapi juga testing, running program dan pelatihan untuk operator aplikasi akutansi keuangan tersebut.

Sebagai salah satu PT BLU, ITS telah lebih dulu sukses menjalankan Pengelolaan Keuangan (PK) BLU sesuai dengan standar akutansi keuangan. Berkat sistem tersebut, ITS dapat menghasilkan laporan keuangan pokok yang terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan aktivitas, dan laporan arus kas.

Keberhasilan ITS ini lantas mendapat perhatian dari Dikti. ”Pihak Dikti pun menginginkan sistem aplikasi akutansi keuangan ITS diaplikasikan ke universitas lain,”ujar Ir Muhammad Faqih MSA PhD, Pembantu Rektor II ITS.

Sebelumnya, aplikasi yang diberi nama SIM Keuangan ini telah diuji coba di tiga universitas. Yakni. Universitas Riau (Unri), Universitas Bengkulu (Unib) dan Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) yang telah lebih dahulu belajar ke ITS. ”Unri telah berhasil, sedangkan Unib dan Untirta masih tersendat, tetapi bisa,”lanjutnya.

Senada dengan Faqih, Sawitri Isnandari, Kepala Sub Bagian Akutansi Dikti mengatakan hal serupa. Ia mengungkapkan bahwa ITS memang diminta untuk mengembangkan sistem aplikasi ini kepada berbagai universitas. ”Sebenarnya, berbagai universitas telah meminta pembelajaran sejak tahun 2011. Hanya saja, baru ada kesempatan menindaklanjutinya,”tambahnya.

Sawitri berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi lebih kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). Minimal dalam hal transparansi dan kejelasan laporan keuangan. Ia pun berencana menjadikan peserta pelatihan ini akan menjadi pilot project dan bagian dari tim dikti untuk mensosialisasikan PK BLU ke anggota PT BLU lain. (tia)

Berita Terkait