ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
15 Maret 2005, 12:03

Pemerintah harus prioritaskan lingkungan hidup

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jurusan Teknik Lingkungan kembali mengadakan seminar nasional teknologi lingkungan. Seminar ini adalah kali kedua setelah sukses seminar pertama pada Oktober 2003 lalu. Bertempat di ruang sidang Teknik Lingkungan, acara seminar yang berlangsung selama dua hari (6-7/10) kali ini mengundang 5 orang keynote speaker dari dalam dan luar ITS. Bahkan, dua orang diantaranya berasal dari negara tetangga.

Kedua pembicara utama itu adalah Assoc. Prof. Dr. Suhaimi Abdul Thalib dari University Teknologi MARA, Malaysia dan Prof. Tan Soon Keat dari Nanyang Technology University, Singapura. Sedangkan tiga yang lainnya berasal dari ITB, ITS dan Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Pengembangan Peran Masyarakat.

"Ini adalah seminar nasional kedua yang diadakan oleh jurusan kami. Dan kali ini kami mengundang dua orang dari luar negeri, yaitu dari Malaysia dan Singapura," ujar ketua panitia Harmin Sulistianing Titah, ST, MT. Rencana ke depan dari jurusan Teknik Lingkungan bahwa seminar nasional bisa menjadi agenda tahunan dan bisa terlaksana setiap tahunnya, tambah Harmin.

Dikatakannya, seminar kedua Teknik Lingkungan kali ini istimewa. Karena selain mengundang pembicara dari luar negeri, seminar diadakan di ruang sidang Teknik Lingkungan yang belum lama ditempati. "Kami sengaja mengadakannya disini (ruang sidang TL, red). Karena acara ini sekaligus untuk mensosialisasikan gedung baru jurusan Teknik Lingkungan yang belum lama ini kami tempati," tutur wanita kelahiran Malang, 23 Mei 1975 ini.

Lebih dari seratus pemakalah dan peserta seminar tampak memadati ruangan. Pada kesempatan pertama, pembicara dari Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Ir. Arie D.D. Djoekardi, MA, memberikan paparan mengenai Kebijakan Nasional Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dan Pelestarian Sumber Daya Alam. "Faktor utama penyebab kerusakan lingkungan karena seringnya kepentingan pelestarian lingkungan diabaikan dalam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah daerah atau DPRD," ungkap Arie. Selain itu, rendahnya sanksi hukum dan penegakkannya juga seringkali menjadi penyebab rusaknya lingkungan.

Untuk itu, alumni Teknik Lingkungan ITB ini menyatakan perlunya peran serta dari semua elemen masyarakat dan adanya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia dengan cara yang sesuai. "Hal itu tentunya harus diseimbangkan dengan upaya pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat lebih mengerti arti pentingnya pelestarian lingkungan hidup," kata Arie.

Sementara itu, Prof. Dr. Suhaimi Abdul Thalib menyampaikan materi yang berjudul Sewer Network as Bio-reactors-integrated Wastewater Treatment System usai Ir. Arie D. D. Djoekardi, MA. Berikutnya, Prof. Tan Soot Keat mendapat kesempatan seusai Dr. Edwan Kardena menyampaikan materi seminar berjudul Biodegradasi Minyak Bumi dan Aplikasinya Untuk Pengendalian Pencemaran di Industri Migas.

Pada hari kedua, Prof. Dr. Suhaimi Abdul Thalib kembali berkesempatan memaparkan materi yang telah disiapkannya. Kali ini, pria berkaca mata ini membawakan materi berjudul Performance Indicators for Drinking Water Supply and Wastewater Services-The Making of an International Standard. Selanjutnya, pembicara utama dari Teknik Lingkungan ITS Dr. Ir. Eddy Setiadi Soedjono membawakan materi Sewer as Reactor in Big Cities in Indonesia-The Case of Surabaya.(sep/ryo)

Berita Terkait