Kategori tersebut terangkum dalam lomba pembangunan aplikasi Nokia windows phone, yakni Nokia Lumia Apps Olympiad. Dua dosen mereka yang tengah hamil, menjadi insiprasi bagi Agus Budi Raharjo, Gamal Abdul Nasser, dan Imam Anugerah Lubis untuk menciptakan aplikasi perawatan bayi.
 
Meski tergolong ahli di bidang pemrograman, ketiga mahasiswa angkatan 2009 itu mengaku awam dengan pemograman windows phone. Namun beruntung, tim yang menamakan diri sesuai tempat mereka menimba ilmu, yakni Laboratorium Intelligent System IF-304 mendapatkan pelatihan pembuatan program dengan windows phone akhir November silam.
 
Setelah pelatihan, dosen mata kuliah pemrograman mobile pun memberikan tugas untuk membuat program dengan windows phone. Padahal, sebelumnya, mata kuliah pemrograman mobile tersebut lebih fokus pada mobile symbian. ”Semua final project dari mata kuliah itu diikutkan ke lomba ini,” ujar Agus, seperti disitat dari ITS Online, Senin (4/2/2013).
 
Awalnya, mereka kesulitan lantaran meraba-raba dari nol untuk pemrograman tersebut. Apalagi saat mencari ide. Terinspirasi dari dua dosen jurusan mereka yang sedang hamil tercetuslah ide untuk membuat program panduan perawatan bayi.
 
Agus mengungkapkan, ibu hamil yang punya banyak aktivitas cenderung kesulitan memantau perkembangan bayinya. Ditambah lagi, calon ibu di kehamilan pertama memiliki pengetahuan yang minim terhadap bayi. ”Sehingga dibutuhkan aplikasi yang dapat membantu para calon ibu untuk belajar tentang bayi,” paparnya.
 
Aplikasi tersebut, lanjutnya, terdiri atas informasi tentang perawatan bayi, perkembangan bayi, imunisasi, berbagai penyakit bayi, hingga mengukur bobot ideal bayi pun berusaha mereka cari tahu. Mereka pun sepakat menamakan aplikasi tersebut Si Kecil.
 
Mereka menggunakan API service urbanesia.com dalam aplikasi tersebut sebagai salah satu tool untuk pencarian rumah sakit terdekat. Sebab, urbanesia.com adalah sebuah web portal yang menyajikan informasi mengenai gaya hidup dan tempat-tempat bisnis yang ada. "API Urbanesia tergolong sulit karena koddingannya berbeda. Kalo koddingan standar sih bisa,” tutur Agus.
 
Uniknya, mereka baru mengupload aplikasi mereka ke website pendaftaran lomba tersebut pada detik-detik terakhir. Padahal kala itu, deadline lomba sempat mundur satu minggu dari jadwal yang ditetapkan. ”Saat itu program kami belum selesai,” jelasnya.
 
Walaupun deadline diundur, program mereka masih mengalami sejumlah kendala karena API Urbanesia yang mereka terapkan pada program mereka tidak dapat berjalan. Bahkan hingga dua hari sebelum deadline pengumpulan, API service belum dapat diterapkan. ”Untungnya, pada hari terakhir pengumpulan kita berhasil menerapkan API service-nya,” kisah Agus.
 
Mendapat penghargaan emas sama sekali di luar prediksi mereka. Bahkan awalnya mereka tidak terpikir sama sekali akan mendapat juara. Sebab yang ada dalam pikiran mereka adalah bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. ”Ternyata yang lolos dari ITS hanya punya kami,” urainya.
 
Akhirnya mereka diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan program mereka lebih detail lagi kepada developer Nokia Indonesia. Rencananya, aplikasi ini akan dikembangkan lagi dan akan dimasukkan ke dalam aplikasi Nokia windows phone.
 
Pengembangan yang ingin diterapkan, yakni pengambilan data dari seluruh ibu hamil yang menggunakan aplikasi tersebut. ”Sehingga, bisa didapatkan data kesehatan bayi seluruh Indonesia,” tuturnya.(mrg)

http://kampus.okezone.com/read/2013/02/04/373/756200/si-kecil-aplikasi-untuk-ibu-hamil-dari-its