ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
14 November 2013, 12:11

Kerom Bermimpi Punya Universitas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di sini hanya ada 98 sekolah; 72 SD dan 16 SMP. Sementara SMA hanya ada delapan unit dan SMK hanya ada dua sekolah. Perguruan tinggi? Jangan diharap.

Itulah gambaran dunia pendidikan di Kabupaten Kerom, Papua. Wakil Bupati Kabupaten Kerom, M Markum bercerita, pendidikan di Kerom masih menghadapi banyak kendala. Salah satunya, sarana listrik.

Meski demikian, dari segi kualitas, putera asli Kerom bisa dibanggakan. Beberapa di antara siswa SMA di Kerom pernah menjuarai olimpiade Fisika dan Kimia tingkat dunia. Tetapi, dunia pendidikan di Kerom seakan terhenti pada jenjang SMA. Untuk melanjutkan pendidikan tinggi, siswa Kerom harus keluar pulau.

"Banyak siswa Kerom melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia (UI) dan  Universitas Gadjah Mada (UGM) karena kami belum memiliki universitas. Itu pun mereka yang memiliki dukungan dari keluarga, baik secara ekonomi maupun motivasi," kata Markum, ketika berbincang dengan Okezone di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (13/11/2013) malam.

Selain itu, pemerintah daerah Kerom juga mengirim putera-puteri mereka untuk menuntut ilmu di luar daerah. Mereka dibiayai anggaran daerah dan diharapkan kembali untuk membangun daerah.

"Kami mengirim mereka untuk belajar ilmu-ilmu yang potensial untuk Kerom. Misalnya Kedokteran dan Farmasi. Karena kami masih sangat membutuhkan tenaga kesehatan," urai Markum.

Markum memimpikan, daerah yang dikelolanya suatu saat memiliki universitas sendiri. Sebab, dia melihat, animo masyarakat Kerom untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi sangat besar.

"Kampus yang mereka butuhkan bukanlah perguruan tinggi akademik murni. Siswa-siswa Kerom lebih membutuhkan perguruan tinggi yang keluarannya siap bekerja usai lulus kuliah," imbuhnya.

Hal tersebut diamini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerom, Papua, Bambang Suhartawan. Menurut Bambang, bentuk perguruan tinggi yang cocok di Kerom adalah Akademi Komunitas.

"Saat ini baru ada satu Akademi Komunitas di Kerom. Kampus ini mengajarkan ilmu automotif dan teknologi informasi (TI)," ujar Bambang.

Mahasiswa di Akademi Komunitas ini kebanyakan berasal dari kalangan pekerja. Meski demikian, banyak juga yang menjadi mahasiswa murni, tidak disambi bekerja. Pendirian Akademi Komunitas, kata Bambang, disesuaikan dengan potensi lokal daerah. "Tahun depan, mudah-mudahan kami bisa meluncurkan program studi manufaktur," imbuhnya.

Markum menuturkan, sebenarnya sudah banyak perguruan tinggi negeri (PTN) menawarkan diri untuk mendampingi Kerom mendirikan universitas. Sebut saja UI, UGM dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Tetapi, mimpi ini masih sulit terwujud mengingat salah satu syarat pendirian universitas adalah terbentuknya minimal lima fakultas.

"Jika terwujud, kampus tersebut harus memiliki jurusan Teknologi Pertanian dan Teknologi Peternakan. Hal ini sesuai potensi lokal yang dimiliki Kerom," tuturnya. (rfa)

Sumber; http://kampus.okezone.com/read/2013/11/13/373/896562/kerom-bermimpi-punya-universitas

Berita Terkait