Ahmad Zakky, koordinator pelaksana Jilbab & Koko Day JMMI ITS mengatakan, kegiatan yang dilakukan dengan mengambil momentum puasa itu bertujuan untuk menjadikan kampus sebagai trend setter bagi masyarakat terhadap budaya yang Islami. "Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan Ramadhan tahun ini bebas dari pornografi, pornoaksi, dan tindakan maksiat lainnya," katanya.
Zakky mengakui, sebelumnya ia bersama aktivis masjid kampus lain yang tergabung dalam Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus wilayah Surabaya, telah menyuarakan seruan serupa di depan Gedung Grahadi. "Kali ini kami akan fokuskan kegiatan di dalam kampus dan menghimbau kepada warga muslim kampus untuk mengenakan jilbab dan baju koko, minimal pada tiap Jumat," katanya.
Dikatakannya, pada tahap awal pihaknya masih sebatas untuk menghimbau didalam pengenaan jilbab. "Langkah berikutnya kami akan membagikan jilbab kepada setiap mahasiswi dan karyawati yang memang setelah himbauan disampaikan tetapi belum mengenakan. Itu artinya, mereka memang tidak mampu untuk membeli dan perlu disumbang," katanya.
Awalnya, kata Zakky menambahkan, panitia akan membagikan jilbab kepada semua warga muslim kampus, tapi karena terbentur dengan pendanaan, maka pihaknya melakukan himbauan terlebih dahulu sebelum membagi-bagikan jilbab.
Dalam kaitan dengan kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK) beberapa kegiatan juga telah disiapkan oleh JMMI ITS mulai dari kajian-kajian serta seminar dan diskusi, hingga himbauan yang mengajak para mahasiswa untuk mengikuti berbagai kegiatan Ramadhan di kampus dengan spanduk-spanduk yang menyuarakan Ramadhan di Kampus tidak sama dengan Ramadhan di Kampung. (Humas/bch)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya