Juara pertama dalam kontes ini berhasil direbut oleh tim robot dari Vietnam dan posisi kedua ditempati oleh tim robot dari Jepang. Sedangkan Tim robot ITS dinobatkan di posisi second Runner Up bersama dengan tim robot Thailand. Selain berhasil menempati posisi second Runner Up, tim robot RINE ITS juga berhasil mendapatkan penghargaan Best Engineering Award.
Salah satu anggota tim, Irfan Fachrudin Priyanta mengatakan, tim dari ITS yang mewakili Indonesia harus melawan tim robot Malaysia pada babak ini. Ketegangan pun terjadi pada babak ini dikarenakan kekuatan robot RINE dengan lawannya bisa dikatakan cukup seimbang.
Meski begitu, RINE dapat mempertahankan kestabilan kecepatannya. ”Hal inilah yang membuat RINE kembali ditetapkan sebagai juara pada babak perempat final. Berhasil masuk babak semifinal, Indonesia pun kembali harus berjuang melawan negara yang terbilang cukup kuat timmnya yaitu Vietnam,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (25/8).
Vietnam, kata dia, merupakan juara dunia yang pernah mengalahkan tim Indonesia pada kontes robot di Hongkong dua tahun lalu.
Irfan sudah menduga bahwa RINE masih belum bisa menyaingi robot buatan negara Vietnam tersebut. Dugaannya terbukti, ketika di akhir pertandingan, robot RINE bergerak lebih lambat dibandingkan robot buatan Vietnam.
”Ketika kecepatannya dihitung, kita kalah dua detik dengan Vietnam. Di sinilah kita menyadari bahwa dua detik adalah waktu yang sangat berarti,” katanya.
Surabaya, ITS News — Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Ocean and Coastal
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung perkembangan inovasi arsitektur di Indonesia, Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (KKN Abmas ITS) terus
Kampus ITS, ITS News — Mengantongi sertifikasi halal kini menjadi suatu kewajiban bagi suatu usaha, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil,