Bertempat di gedung Rektorat ITS, Selasa (4/11/2014), dilakukan acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan penyerahan bantuan usaha program Studentpreneur ITS ini dari pihak BRI kepada pihak ITS.

Terhitung sejak tahun 2009, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah menjalin kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) baik dalam bentuk bantuan fisik hingga beasiswa.  

Dedi Sunardi, Pimpinan BRI Wilayah Surabaya menerangkan bahwa pemberian dana hibah tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI dalam membantu membangun masyarakat Indonesia.

Program CSR kali ini juga berfokus pada pemberian dana bantuan untuk Unit Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan Pendidikan. Salah satunya bantuan modal yang diberikan kepada ITS ini.

Pemberian dana hibah tersebut sebagai penghargaan BRI terhadap mahasiswa ITS yang telah dinyatakan lolos seleksi proposal bisnis. Sementara, terdapat 16 tim usaha mahasiswa yang dinyatakan lolos dan berhak menerima dana bantuan tersebut. “Dana tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan bisnis mereka lebih maju dan besar lagi,” terang Dedi.

Jumlah dana yang diberikan kepada masing-masing kelompok bisnis bervariasi, yakni berkisar antara Rp  9 juta untuk jumlah minimal hingga Rp 30 juta untuk jumlah maksimal. Total dana yang diberikan kepada ITS sekitar Rp 600 juta. Dana tersebut selain untuk bantuan modal, juga digunakan ITS untuk dana operasional dan monitoring hingga dua tahun ke depan.

Penyerahan bantuan dana hibah tersebut ditanggapi positif oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA. Menurutnya, dana bantuan tersebut harus digunakan dengan amanah dan sungguh-sungguh oleh peserta. “Seorang pengusaha sukses pasti merasa tidak nyaman jika diberi dana bantuan usaha. Sehingga besar harapannya jika kelak kalian sukses, kalian akan melakukan hal yang sama untuk negeri ini,” pesan Tri Yogi pada para mahasiswa penerima dana hibah.

Tak hanya itu, Tri Yogi juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk dapat memanfaatkan fasilitas ITS secara maksimal, seperti Digital Innovation Lounge (DILo) misalnya. Para peserta dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk membangun kegiatan komunikasi usaha. Bahkan tak sebatas hal itu, DILo juga berfungsi sebagai tempat edukasi start-up bisnis, uji coba konten, aplikasi hingga proses komersialisasi nantinya. (SK1)