”Jika nanti lulus S1, silakan melanjutkan ke S2 secara gratis. Ini yang dapat kami berikan atas prestasi anda,” ujar Joni dalam sambutannya saat menerima tim sapu angin di Rektorat ITS, Selasa (8/3/2016).

Joni tentu saja bangga atas prestasi para mahasiswanya, terlebih ini adalah prestasi ke enam secara berturut-turut yang diraih tim Sapu Angin ITS. Joni bangga karena tim Sapu Angin ITS menunjukkan mentalitas juara meski menghadapi protes saat berlangsungnya ajang.

”Prestasi ini seharusnya masuk ke Guinness Book of World Records, atau kalau di Indonesia masuk Museum Rekor Indonesia,” seloroh Joni.

Joni sangat mengapresiasi perjuangan tim Sapu Angin. Menurutnya, yang terpenting bukanlah titel atau raihan juara atau gelar, tetapi yang penting adalah perjuangan itu sendiri.

”Perjuangan yang sudah ditunjukkan melebihi kemenangan itu sendiri,” tandas Joni.

Ketua tim sapu angin ITS Rizkiardi Wilis Prakoso mengapresiasi tawaran Joni. Dia sendiri juga menginginkan meneruskan study nya hingga S2. Tetapi itu akan dibicarakan lebih dahulu dengan orang tuanya. Untuk jangka pendek ini, Wilis lebih fokus pada tugas akhirnya agar ia bisa lulus S1.

”Selain itu, masih ada kejuaraan yang harus kami ikuti lagi seperti kejuaraan dunia di London dan Jepang dalam waktu dekat ini,” ujar Wilis.

Tim Sapu Angin ITS Surabaya kembali mengukir prestasi dalam ajang Shell Eco Marathon Asia 2016 di Filipina, Minggu (6/3/2016) pada kategori kendaraan Urban Concept berbahan bakar diesel.

Prestasi untuk keenam kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2010 ini mencatatkan kecepatan di atas rekor kejuaraan serupa di Eropa. Atas prestasinya itu, tim Sapu Angin ITS untuk kali pertama akan diundang ke London bertanding melawan para juara dari benua Eropa dan Amerika dalam SEM Europe dan World Class Driver Competition.
(iwd/fat)

Sumber : http://news.detik.com/jawatimur/3160477/tim-sapu-angin-juara-asia-rektor-its-tawarkan-kuliah-s2-gratis