Mahasiswa sebagai calon profesional memiliki kesempatan untuk berkarya dengan bebas. Karena itu, hasil karya mereka menjadi kaya ragam. Demikian ungkap Hari Purnomo MSc dalam Seminar Sehari Arsitektur, Kamis (25/11).
Menurut Hari, karya mahasiswa lebih bebas daripada mereka yang telah berprofesi arsitek. "Karena tidak banyak batasan pada hasil kreasinya," terang pria yang telah 12 tahun menekuni Studio Perancangan Arsitektur (SPA). Ini berbeda dengan mereka yang telah berprofesi sebagai arsitek. "Karyanya harus disesuaikan dengan permintaan-permintaan dari klien mereka," tambah Hari membandingkan.
Namun, kebebasan karya mahasiswa arsitektur saat ini memang hanya sampai tahap perancangan. Untuk mencapai tahap pelaksanaan dan tahap-tahap selanjutnya, pengetahuan mahasiswa masih kurang. "Karena tahap-tahap selanjutnya memang untuk mereka yang telah ahli," kata Hari.
Diakui oleh Hari, pengembangan kebebasan mahasiswa untuk berkarya, sangat ditunjang dengan keberadaan SPA. "Di SPA, mahasiswa bisa mendiskusikan karya mereka dengan dosen sehingga bisa diperoleh hasil karya terbaik," tegas pria berkacamata ini.
Hal ini karena dalam SPA terjadi proses interaksi dosen dan mahasiswa melalui karyanya masing-masing. Dosen harus mampu membangkitkan semangat mahasiswa. "Jangan malah membuat padam," tekannya. Karena itu, sebagai tentor, dosen harus mampu menjadi penasihat yang baik dan membimbing mahasiswa untuk mandiri.
Hari Purnomo kemudian beralih pembicaraan. Kali ini ia berpesan kepada mahasiswa. "Jangan pagi-pagi datang ke SPA hanya dengan selembar kertas sketsa," ujar Kalab Komputasi Arsitektur ini. Karena dengan selembar kertas, tidak akan banyak hal yang bisa didiskusikan. "Hasil maksimal pun tidak akan tercapai," terang Hari. Makin lengkap desain atau model, akan lebih menarik untuk didiskusikan. Ide-ide lain pun akan muncul dengan sendirinya sebagai penyempurnaan karya yang telah didesain.
Seminar yang mengusung tema Desain Karya Mahasiswa ini dibuka langsung Ketua Jurusan Arsitekur, Dr Ing Ir Bambang Soemardiono. Selain ITS, seminar ini diikuti oleh puluhan mahasiswa Arsitektur dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, antara lain ITB, UI, ITATS. (rin/tov)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya