ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Eksistensi UKM di Tengah Krisis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dampak krisis ekonomi yang masih terus terasa hingga saat ini banyak mempengaruhi kiprah industri kecil dan menengah di Indonesia. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS bekerja sama dengan beberapa unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Surabaya, menggelar acara open talk. Acara yang diadakan pada Sabtu (27/11) di ruang seminar lt.2 Perpustakaan ITS ini bertema "Kiprah Industri Kecil-Menengah dan Mahasiswa dalam Upaya Memadukan Teknologi dan Peningkatan Mutu Produk pada saat Krisis Ekonomi Berlangsung".

Dua orang pembicara yang hadir dalam open talk kali ini lebih banyak menegaskan akan pentingnya kemampuan pengusaha kecil dalam menjaga eksistensi usahanya. Syaiful misalnya. Pembicara pertama yang juga pemilik UKM Arcometal ini menyampaikan pentingnya untuk bisa membaca kemauan konsumen atau pelanggan. "Sekalipun usaha kecil yang dijalankan, tapi kalau bisa melihat kemauan pasar maka ia akan tetap eksis dalam kondisi krisis apapun," kata Syaiful. Ikutilah voice of costumer, karena itu merupakan cerminan kemauan pelanggan, tambahnya.

Selanjutnya Syaiful mengatakan, kualitas dan fungsi sangat mempengaruhi tingkat penjualan suatu produk. "Bisa jadi produk A sangat diminati bulan ini. Akan tetapi, 2-3 bulan selanjutnya bisa-bisa produk itu tidak dilirik orang sama sekali," ujar Syaiful. Pada saat itulah kreativitas pengusaha harus dimainkan. Mungkin hanya dengan menambah sedikit polesan hingga produk itu menjadi produk A+, maka akan banyak lagi orang yang tertarik untuk membelinya.

Sementara itu, Ir Makmur selaku pembicara kedua juga menegaskan pentingnya semangat pantang menyerah bagi seorang pengusaha, terlebih pengusaha kecil dan menengah. "Seorang pengusaha juga harus mempunyai keyakinan bahwa krisis itu tidak akan terjadi selamanya," kata alumni Teknik Industri ITS ini. Ditambahkannya pula bahwa pelatihan juga diperlukan oleh seorang pengusaha. Saat ini, pelatihan yang sangat dibutuhkan oleh pengusaha kecil di Indonesia adalah pelatihan untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk dan ketelitian dalam proses produksi.

Lebih lanjut Makmur menambahkan, kemampuan UKM bertahan juga tergantung pada kemampuan komunikasi. Mulai dari komunikasi yang baik antara pengusaha dengan supplier sampai komunikasi antara pengusaha dengan costumer. "Jika hal itu telah dilakukan, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah komunikasi intern perusahaan perlu diperhatikan," tambah Makmur.

Acara yang merupakan follow up dari kegiatan Safari Industri ’04 ini juga termasuk dalam program kerja Departemen Ristek BEM ITS. "Peserta open talk kali ini kami khususkan pada peserta Safari Industri ’04 yang diadakan pada awal tahun 2004 lalu," kata ketua panitia Prionggo Widiantoro. Tapi juga tidak menutup kemungkinan jika teman-teman yang lain ingin ikut untuk mengetahui seluk beluk usaha kecil dan menengah, tambahnya.(sep/bch)

Berita Terkait