ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Jaringan Syaraf Tiruan, temuan Matematikawan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jurusan Matematika ITS menggelar Seminar Nasional bertema Matematika Kini dan Esok, Sabtu (4/12). Pembicara utama yang didatangkan ada tiga, Mr Kevin Holloway (Leeds University), Prof Yue Yang (National University of Singapore) dan Dr M Isa Irawan (Matematika ITS). Dengan menggunakan empat ruang di lantai dua Perpustakaan ITS, mereka membahas pentingnya peran Matematika dalam kehidupan.

Isa Irawan memaparkan mengenai Jaringan Saraf Tiruan (JST) yang ternyata adalah penemuan dari matematikawan. "Yang membuat konsep pertama kali orang Matematika, tapi yang memanfaatkan justru orang di luarnya," ungkapnya memulai diskusi. Penelitian JST sudah berlangsung dalam empat dekade ini. Namun, tahun 1943 merupakan puncak awal penelitian JST hingga ditemukan Teorema Konvergensi Perceptron oleh Rosenblatt.

Kaitan antara JST dengan Matematika memang sangat kompleks. Jaringan ini telah dikembangkan sebagai generalisasi model Matematika dari jaringan syaraf biologi(JSB). Lengkapnya, JST telah dikembangkan dengan menggunakan model matematis untuk menirukan cara kerja JSB. Melalui kompleksitas dan penyederhanaan JSB, komputasi matematika sederhana cukup mewakili mekanisme kerja JSB tersebut. Algoritma komputasi matematis ini yang dikenal dengan JST.

Pemanfaatan komputasi matematis ini sudah cukup meluas, baik untuk pemanfaatan yang bersifat sains maupun komersial. Selain itu, JST dapat digunakan dalam fungsi lain. "JST dapat digunakan untuk memprediksi saham dan meneliti sidik jari," tambah dosen Matematika ITS ini melanjutkan. Pola sidik jari menggunakan metoda fungsi aktivasi. "Caranya dengan men-scan sidik jari lalu diteliti, jika ada garis bernilai positif satu, jika tidak nilainya minus satu," ujarnya menjelaskan (m1/tov)

Berita Terkait