ITS News

Rabu, 27 November 2024
25 November 2017, 15:11

Sambangi ITS, Arcandra Tahar Beri Tantangan

Oleh : gol | | Source : -

Departemen Teknik Industri, ITS News – Industri migas di Indonesia mengalami kemunduran dalam tahun ini. Melihat kondisi tersebut, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Ir Arcandra Tahar MSc PhD berbagi pengetahuan lewat gelaran Migas Goes to Campus, Jumat (24/11). Acara ini digelar di Auditorium Sinarmas Departemen Teknik Industri ITS.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai kampus teknologi kemudian ditantang oleh Arcandra Tahar. ITS digadang bisa menciptakan teknologi yang mampu menambah jumlah minyak Indonesia hingga minimal sebesar 20 persen. “Karena kemampuan manusia sekarang dalam mengambil minyak masih sekitar 40-50 persen saja, belum bisa seratus persen,” ungkap lulusan Texas A&M University Ocean Engineering ini soal kendala produksi minyak.

Cadangan minyak di Indonesia sekarang hanya sekitar 3,3 miliar barel. Jika persoalan berupa tidak sepenuhnya cadangan minyak dapat diambil tersebut tidak diatasi, maka dalam sebelas tahun Indonesia berpeluang tidak bisa mengambil dan memproduksi minyak lagi. Semakin parah apabila kondisi ini dibarengi dengan tingkat produksi minyak yang tinggi. Namun jumlah penemuan cadangan minyaknya terlalu kecil.

Kondisi ini mungkin bisa terjadi pada Indonesia jika tidak mencari jalan keluarnya. Dalam sambutan Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, Ia pun mempertanyakan. Mengapa negara yang jumlah sumber daya alam dan mineralnya banyak tak kunjung sejahtera. Bahkan yang sumber daya alamnya menjadi malapetaka bagi negara itu sendiripun ada.

Menjawab pertanyaan tersebut Arcandra Tahar mengambil contoh negara Venezuela. Negara dengan cadangan minyak nomor satu di dunia namun di ambang kebangkrutan. “Negara mana yang pernah melakukan nasionalisasi aset-aset perusahaan asing? Salah satunya Venezuela.” ujarnya memaparkan. Bagaimana pun juga apabila belum sanggup untuk melakukan pengelolaan kekayaan alam dengan mandiri, menjalin kerja sama dengan pihak asing tidak ada salahnya.

Dengan regulasi yang tepat maka kerja sama dengan pihak asing bisa saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan kemampuan sendiri dalam mengelola kekayaan alam kita. Sebab akan selalu ada dorongan dari berbagai pihak terhadap pengembangan teknologi yang dilakukan oleh pemuda Indonesia.

Arcandra lalu berpesan,  “Masa depan bangsa ini kedepannya terletak pada generasi mudanya. Dan ini saatnya kita memberi  pengetahuan, apa yang diperlukan supaya kita sebagai anak bangsa bisa lebih berkonstribusi untuk kemajuan bangsa ini,” ungkapnya pada mahasiswa. Ini juga merupakan alasan Arcandra begitu semangat dan menaruh harapan tinggi pada pemuda Indonesia, khususnya mahasiswa ITS. (AP07/dza)

Kedekatan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar dengan mahasiswa ITS

Berita Terkait