ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
20 November 2017, 18:11

Kenalkan Manfaat, BPJS Ketenagakerjaan Kunjungi ITS

Oleh : gol | | Source : -

Abdul Cholik, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur, menyerahkan voucher buku sepuluh juta untuk ITS

 

Peringati hari jadi ke-40, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kunjungi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Senin (20/11). Dalam sosialisasi bertajuk Kenali Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan Sejak Dini itu, mahasiswa diharapkan dapat memahami pentingnya mendaftar BPJS untuk kesejahteraan hari tua.

Negara yang makmur adalah negara yang hadir untuk rakyatnya. Baik itu terkait pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. “Dua hal terakhir ini yang dicover oleh BPJS,” kata Prof Ir Joni Hermana MscES PhD, Rektor ITS.

Di Amerika, lanjut Joni, jika terjadi sesuatu, pemerintah concern membela rakyatnya. BPJS yang melindungi masyarakat melalui cara ini, merupakan bentuk dari negara yang beradab. Selama 40 tahun kehadiran BPJS mulai dapat dirasakan. “Masyarakat tidak mampu yang sedang sakit sekarang bisa berobat ke rumah sakit secara gratis. Di sinilah peran negara bisa dirasakan,” tuturnya.

Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan sangat penting bagi mahasiswa. Khususnya mahasiswa semester akhir yang nantinya akan bekerja. “Lalu bagaimana jika mereka entrepreneur? Kami di ITS ingin menanamkan pada mahasiswa agar jangan menjadi pegawai, tapi jadilah seorang entrepreneur,” imbuh Joni.

Acara sosialisasi ini merupakan bagian dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS yang ke-40. Sebelum berganti nama, BPJS populer dengan nama Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dan sebelumnya lagi lebih dikenal dengan Asuransi Kesehatan (Askes) dan Asuransi Tenaga Kerja (Astek).

“Sejak 2017 lalu, diberlakukan bagi pekerja Indonesia yang berada di luar negeri dilindungi BPJS,” terang Abdul Cholik, Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu syaratnya adalah harus jadi peserta. Termasuk juga Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di Indonesia minimal enam bulan.

“Rektor perlu mendaftarkan seluruh pegawainya ke BPJS. Dari jajaran atas hingga Office Boy (OB),” tambahnya. Selain itu, mahasiswa dan mahasiswi juga bisa mendaftar PBJS Ketenagakerjaan.

Tidak ada seleksi dalam mendaftar BPJS. Syarat yang diperlukan untuk mendaftar BPJS Ketenagakerjaan hanyalah Nomor Induk Kependudukan (NIK). “NIK kan setiap orang hanya punya satu. Jadi kalau pindah-pindah tetap akan ketemu, jadi uangnya dijamin tidak akan hilang,” tutur Cholik.

Pekerja yang dilindungi BPJS dibagi menjadi pekerja formal dan informal. Sementara penyebaran pekerja paling banyak ada di Jawa, dan paling sedikit di Maluku. Tujuan BPJS pada dasarnya adalah agar masyarakat Indonesia dapat mandiri. “Jadi kalau ada kecelakaan ada yang jamin, meninggal ada yang jamin,” lanjutnya.

Uang yang dikelolas BPJS saat ini mencapai 309 triliun rupiah, dan akan terus dikembangkan. Uang ini nantinya dikembalikan lagi sepenuhnya dalam bentuk santunan. “Uang ini amanah, tidak kami sentuh sama sekali. Untuk operasional sudah ada dana sendiri dari Menteri Keuangan (Menkeu). Tugas kami hanya memberi pelayanan dan sosialisasi,” ucapnya.

Manfaat dari mengikuti BPJS ini adalah diberikannya pengobatan dan perawatan sampai sembuh. “Di Jakarta ada yang sampai 20 miliar rupiah. Paling banyak kecelakaan di lingkungan kerja, kedua lalu lintas,” ungkap pria berpostur tinggi tersebut.

Selain memberikan sosialisasi, BPJS juga memberikan voucher buku senilai 10 juta rupiah kepada ITS. Selain dihadiri oleh Rektor ITS dan Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur BPJS Ketenagakerjaan, acara ini dihadiri pula oleh Wakil Rektor I, Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng, Kepala BAPKM, Ir Agus Gunaryo, dan lain-lain. (mbi/ven)

Berita Terkait