Antrian yang panjang dan menjenuhkan memang dapat menjadi permasalahan bagi sebagian orang. Namun, di tangan mahasiswa ini masalah tersebut berubah menjadi ide yang dapat berguna di kemudian hari. AntriBos adalah solusi yang dicetuskan oleh empat punggawa Mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS ini.
Keempat mahasiswa tersebut yaitu, Firman Maulana, Firman Isnaeni, Hans Juno, dan Muhammad Azzam. Mereka berhasil menciptakan aplikasi daring untuk mendeteksi nomor antrian pengunjung, sehingga tidak perlu menunggu lama di lokasi. Aplikasinya yang bernama AntriBos resmi dluncurkan, di playstore, Jumat (10/11). Tanggal tersebut sengaja mereka pilih ntuk menangkap momen penting yang bertepatan dengan hari pahlawan dan dies natalis ITS.
Firman Maulana, ketua tim mengungkapkan, ide menciptakan aplikasi ini muncul dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi sejak menjadi mahasiswa baru. Pria kelahiran Jakarta tersebut secara gamblang menceritakan bahwa menunggu dapat membuat orang bosan. Ketika ia mengantri untuk cek kesehatan di Medical Centre ITS, tidak menyangka bahwa antriannya sangat lama sehingga ia memutuskan pergi dan kembali beberapa jam kemudian.
Namun, lanjutnya, sesampainya dilokasi nomor antriannya ternyata belum dipanggil juga. Hal ini membuat Firman berpikir untuk membuat terobosan baru, di mana setiap orang dapat mengakses nomor antrian dimana pun. Ide tersebut akhirnya mulai digarap sejak ia berada dipertengahan semester enam.
Dengan menggandeng teman lintas angkatan, mereka mengikuti Appcelerate , kompetisi membuat rencana bisnis dalam bentuk inovasi produk atau aplikasi digital dari PT Lintasarta. Aplikasi tersebut berhasil dikemas dengan nama AntriBos. “Nama itu terinsprasi dari kalimat yang sering diucapkan oleh orang –orang yang merasa kesal ketika antriannya diserobot jadilah antri bos,” ujar Firman.
Menurut Firman, kesulitan yang dirasakan ketika membuat aplikasi ini tidak pada hal teknis, melainkan dalam menentukan mitra kerja. Ada beberapa mitra yang telah dilobi untuk diajak kerja sama, namun harus melalui prosedur yang cukup rumit. Untungnya, dosen pembimbing mereka, Mahendrawathi ER ST MSc PhD menyarankan untuk menggandeng Medical Centre ITS sebagai mitra pertama.
Usulan itupun membuahkan hasil yang memuaskan, karena pihak Medical Centre ITS menyambut dengan sangat antusias. “Langsung dipromosikan kepada staf dan pasien yang ada disana”, ungkap mahasiswa tingkat akhir itu penuh semangat.
Firman dan tim pun melakukan survey kepuasaan pengguna yang ada di Medical Centre dan menurut hasil mereka para pengguna merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini. Hal ini dikarenakan para pengguna tidak perlu mengambil nomor antrian ke lokasi karena bisa langung pesan secara online melalui AntriBos.
Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa sudah banyak aplikasi sejenis mamun, ia dan tim mencoba mencari kekurangan dari aplikasi lain, sehingga dari kekurangan tersebut muncul sebuah inovasi.
Menurut penuturan Firman, setelah dilakukan riset yang menjadi masalah yaitu realtime atau waktu kejadian nyata antara di aplikasi dengan di lokasi yang kadang tidak sesuai, sehingga antribos mencoba untuk menyelaraskan permasalahan tersebut. “Adanya fitur info dan booking antrian menjadi salah satu keunggulan dari AntriBos ini.” katanya.
Mahasiswa Sistem Informasi tersebut secara gamblang mengungkapkan, aplikasinya masih dalam tahap pengembangan, namun sudah bisa diakses di playstore. Selanjutnya, ia berencana akan mengembangkan aplikasi ini agar bisa memiliki fituryang lebih lengkap.
Saat ditanya keuntungan yang didapat, Firman secara malu menjawab bahwa ada kepuasaan tersendiri karena bisa membantu orang dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk mengatur suatu bisnis. (AP02/van)
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan