Pelatihan PAK sedang berlagsung, Dr Drs Brodjol Sutijo Supri Ulama M Si menyampaikan motivasinya. (Dokumen Pribadi)(1)

Gedung Rektorat, ITS News- Demi terwujudnya cita-cita ITS menjadi World Class University (WCU) 31 tenaga pendidik dan dosen Fakultas Vokasi mengikuti Pelatihan Penilaian Angka Kredit (PAK). Diisi oleh Dr Drs Brodjol Sutijo Supri Ulama M Si, sebanyak 31 dosen Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) didorong untuk mengejar publikasi ilmiahnya, Kamis (22/2).

Bertempat di Ruang Sidang Gedung Rektorat ITS, pria yang akrab disapa Brodjol ini menyampaikan publikasi ilmiah merupakan syarat utama menduduki jenjang jabatan akademik selain kenaikan jabatan akademik.

Dosen Departemen Statstika Bisnis ini menambahi jumlah publikasi ilmiah, terutama publikasi ilmiah internasional terindeks Scopus atau Thomson Routers juga berdampak pada pandangan internasional terhadap ITS. “Hal ini karena publikasi ilmiah terindeks scopus dan routers  merupakan salah satu indikator yang memperhitungkan peringkat suatu universitas baik itu di dalam maupun di luar negeri,” jelasnya.

Selanjutnya Brodjol memberikan pemahaman akan kewajiban serta level angka kredit dari publikasi ilmiah yang 31 dosen ini harus ketahui.“Karena banyak ragam karya ilmiah, maka perlu standar dan tata cara penilaiannya,” jelasnya.

“Secara tidak langsung ini merupakan dukungan yang sangat berarti untuk program ITS menuju World Class University,” imbuhnya.

Agus Sugiyo Pranoto SS, selaku kepala bagian tata usaha Fakultas Vokasi menyampaikan bahwa untuk medukung program ITS menuju World Class University Fakultas Vokasi akan melaksanakan program-program yang lain, seperti bekerjasama dengan International Office ITS untuk meningkatkan mutu berbahasa Inggris tendik di lingkungan FV ITS.

“international faculty ratio merupakan indikator yang sangat penting dalam penilaian WCU, oleh karena itu Fakultas Vokasi akan terus melakukan peningkatan mutu terutama terhadap tendik dan dosen disetiap departemen”, pungkasnya.

Usai pelatihan, ia menyampaikan kepada kru ITS Online bahwa para dosen cenderung tertarik untuk publikasi yang levelnya internasional. “Meskipun kewajiban mereka adalah publikasi nasional, namun pada umumnya mereka sudah publikasi yang levelnya internasional. Semoga dengan acara ini, dosen kita bisa lebih semangat mengejar publikasi ilmiah,” pungkasnya. (rur/gol)