ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
05 Maret 2018, 19:03

Antasena Raih Merit Award di Kuala Lumpur

Oleh : gol | | Source : -

Prestasi internasional kembali diukir oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, Tim Antasena Departemen Teknik Material ITS berhasil meraih Merit Award dalam kompetsi 17th Malaysia Technology Expo (MTE) 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (24/2).

Acara yang berlangsung sejak Rabu (21/2) ini merupakan ajang penampilan karya teknologi terbaik buatan siswa dan mahasiswa di berbagai negara dunia. Dalam salah satu kompetisi terbesar di Malaysia ini, hadir pula beberapa investor perusahaan yang berkecimpung di bidang Teknologi dan Rekayasa.

Dimas Bagus Setiawan, General Manager Antasena mengatakan, ia dan timnya merasa tertantang untuk berpartisipasi karena nama besar kompetisi ini. Antasena kemudian terbang dengan membawa Antasena Vledec. “Alat ini merupakan perangkat skala riset dengan level purwarupa, yang diaplikasikan sebagai reduktor sekaligus pemecah molekul gas emisi dan gas rumah kaca seperti CO, SOx, dan Nox,” jelasnya.

Dengan memanfaatkan Plasma Non-thermal (PNT) yang memiliki tegangan keluaran 12-15 kV per reaktornya, sebuah molekul gas emisi mampu dipecah dan diuraikan secara fisik sehingga menghasilkan gas yang lebih ramah lingkungan.

Kerja keras Tim Antasena yakni Yoga Mugiyo Pratama, Holly Indi Ramadhian, Faisal Fahmi Sulistya, Girsang Garsiman, Rena Eka Firlyana, Akhlish Abdi Robbi, Ade Siti Fatimah, Febri Fanani Akhmadillah dan Iyando Adityawan membuahkan hasil. Dibawah bimbingan Fakhreza Abdul ST MT selaku dosen pendamping, Tim Antasena akhirnya berhasil membawa pulang gelar Merit Award.

Tidak hanya prestasi yang diperoleh. Dimas mengatakan, Antasena Vledec juga hujan akan pujian. Teknologi yang rencananya akan diterapkan pada kendaraan bermotor dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tersebut juga diminati oleh beberapa perusahaan besar Malaysia.

“Salah satu teknisi dari Shell Malaysia yang hadir saat itu mengaku kagum. Ia  mengatakan bahwa teknologi yang Antasena usung ini menjanjikan bagi dunia pertambangan dan perminyakan,” tutur Dimas. Ini mengingat emisi atau limbah gas dari kegiatan tersebut sangat kotor sehingga harus dikontrol secara serius.

Mewakili rekan tim Antasena, Dimas berjanji untuk mengembangkan teknologi ini sehingga dapat lebih baik dan bermanfaat.  “Antasena juga berjanji untuk mengukir prestasi kembali baik untuk mengharumkan ITS maupun untuk Indonesia,” pungkas Dimas. (nov/dza)

Berita Terkait