Tertarik untuk mengetahui potensi cadangan minyak dan gas (migas) di Jatim dan Indonesia, ITS akan mengundang pakar minyak dari Amerika Serikat yang tergabung dalam Association of American Petroleum Geologist (AAPG) untuk memberikan studium generale tentang masa depan migas serta karir di bidang itu, Selasa (18/1) depan.
Dikatakan Ketua Laboratorium Geofisika ITS, Dr Widya Utama DEA, Kamis (13/1), tujuan kegiatan ini tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga beberapa pemerintah kabupaten (pemkab) yang daerahnya memiliki cadangan migas potensial itu. Usaha ini dalam rangka membekali masyarakat akan peluang dan beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan dari potensi migas yang dimiliki. "Bagi mahasiswa, khususnya yang menggeluti bidang Geosains, mungkin yang menarik adalah bidang pekerjaan apa saja yang dibutuhkan di dunia migas serta persyaratan apa yang dibutuhkan untuk mengisi lapangan pekerjaan di bidang itu," katanya.
Tapi bagi pemkab, kata Widya menambahkan, tentu tujuan utamanya bukan itu, melainkan apa yang harus mereka perbuat dengan potensi daerah yang kaya akan migas. "Kami berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan mereka yang berada di daerah dan kebetulan memiliki potensi migas, untuk mengembangkan daerahnya. Artinya, daerah harus punya konsep untuk mendayagunakan potensinya, tidak hanya menyerahkannya kepada investor dan menerima sedikit dari hasil kekayaan migasnya," katanya.
Kalau perlu, tambah Widya menjelaskan, daerah memiliki konsep yang jelas tidak hanya terhadap pendayagunaan potensi migasnya tetapi juga terhadap daya serap sumber daya manusia yang dimiliki. "Ini penting sehingga masyarakat lokal nantinya tidak hanya melihat dan mendapatkan sedikit keuntungan dari proyek yang ada, tapi diusahakan terlibat lebih luas lagi di dalamnya. ITS siap untuk membantu memetakan potensi semua itu," katanya.
Dikatakan Widya, dalam studium generale ini, para pembicara yang sebagian besar tergabung pada PT Conoco Phillips Indonesia itu akan menjelaskan tentang logika harga minyak yang kini menjadi isu menarik terhadap rencana kenaikan BBM. "Pertanyaan kenapa Indonesia sebagai negara yang tergabung di dalam OPEC tapi masih melakukan impor minyak, sehingga harga BBM naik karena pengaruh harga minyak dunia, kiranya akan mendapatkan jawaban lebih jelas," katanya.
Kuliah umum ini tidak dipungut biaya. Namun, para peminat harus melakukan konfirmasi keikutsertaan kepada panitia. (Humas/tov)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya