ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
13 Maret 2018, 09:03

Strategi Keberhasilan Pengelolaan Jurnal Terakreditasi

Oleh : itsmis | | Source : -

Assoc Prof Dr Tole Sutikno menyampaikan strategi penguatan pengelollan jurnal di ITS.

Kampus ITS, ITS News – Kuantitas publikasi jurnal juga merupakan salah satu tolok ukur kualitas perguruan tinggi yang dilakukan oleh para dosen. Untuk mencapai hal tersebut, Pusat Publikasi Ilmiah (PPI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS mengadakan seminar yang bertema Strategi Penguatan Pengelolaan Jurnal Menuju Jurnal Terakreditasi. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel SwissBelin Manyar, Sabtu (3/3).

Assoc Prof Dr Tole Sutikno didapuk sebagai sebagai pembicara kunci, mencoba memaparkan strategi keberhasilan supaya pengelolaan jurnal bisa tetap berkelanjutan. Ia mengibaratkan pengelola jurnal sebagai jantung tempat para penulis melabuhkan tulisan-tulisannya. Sehingga dalam hal ini, pengelola jurnal tidak boleh hanya mengandalkan reviewer untuk mengecek keabsahan dan kualitas jurnal. “Perlu adanya suntikan dana atau modal bisnis dalam mengelola jurnal,” celetuknya. Hal ini karena tidak mungkin jurnal bisa bertahan kalau tidak ada unsur bisnis untuk running jurnalnya.

Tole, sapaannya, menyebutkan beberapa langkah awal yang bisa diambil oleh pengelola jurnal yaitu dengan menyediakan website yang baik dan informatif, standing editor, penyebaran informasi, mengadakan call for editors / reviewers, dan adanya pengindeksan jurnal.

Biasanya reviewer jurnal akan cenderung melihat editornya. Dalam hal ini, tugas utama editor yaitu menghasilkan aliran artikel yang berkulaitas tinggi. “Tanpa aliran artikel yang cukup dan berkualitas, kita tidak akan memiliki jurnal yang baik,” ujar Editor in Chief Telkomnika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini.

Tentunya dalam menentukan seorang editor yang andal perlu dilakukan seleksi guna melihat kelayakan editor. Editor ialah seseorang yang secara berkelanjutan menulis dan mempublikasi artikel, seseorang yang mau belajar melihat peta penjurnalaan baik di Indonesia maupun dunia, memahami database publikasi internasional, dan dapat menjalin relasi dengan banyak experts di luar negeri.

Terakhir, ialah kualitas penulisan. Kualitas penulisan menjadi sorot utama bagi seorang reviewer. Reviewer jurnal cenderung melihat bagaimana si penulis bisa menghasilkan a good manuscript. Artinya yaitu, pembaca dapat memahami signifikansi ilmiah secara mudah.

Dalam hal ini penyajian konten harus menarik, jelas dan logis. Tole berharap setelah acara ini usai, para peserta bisa menyerap ilmu yang diberikan dengan baik, sehingga kedepannya akan lebih banyak lagi jurnal ITS yang terakreditasi. (bel/jel)

Foto bersama peserta pelatihan jurnal.

Berita Terkait