ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

ITS Kenalkan UKM Kompetitif

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hal ini dikenalkan setelah dua lembaga itu berhasil merealisasikan sebuah hasil penelitian berupa Condenser Discharged Ignition (CDI) untuk mobil berbahan bakar bensin, yang dapat dipasarkan di masyarakat.

Dikatakan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS, Prof Ir I Nyoman Sutantra MSc PhD, Senin (17/1) siang, upaya mengenalkan UKM kompetitif ini untuk mengantisipasi persaingan global, di mana keberhasilan UKM sangat ditentukan oleh unsur kreativitas dan kekuatan riset. "Kreativitas dan kekuatan riset diibaratkan sebagai jantung dan darah yang memberi kehidupan dan tulang punggung kekuatan bagi tiap UKM. Persoalannya bagi UKM, suatu hal berat jika mereka dibebani riset sendiri. Untuk itu ITS melalui LPPM telah mengambil peran untuk melakukan penelitian dalam usaha penguatan UKM," katanya.

Dikatakan Guru Besar Teknik Mesin ITS ini, UKM memiliki arti penting dalam pembangunan, UKM terbukti tahan terhadap "gempa ekonomi". Tentu ketahanan UKM itu karena UKM tak memiliki beban kepentingan yang besar. "Secara teoritis inersia ekonomi yang dimiliki UKM cukup kecil, sehingga bisa bergerak meliuk-liuk menghadapi kemacetan ekonomi. Ibarat sepeda motor yang jauh lebih mudah menembus kemacetan lalu lintas ketimbang mobil," kata Sutantra menerangkan dengan mengambil analogi dari disiplin ilmunya.

Tapi, ia segera menambahkan, ketahanan itu bukanlah berarti UKM akan mampu bersaing secara ekonomi, lebih-lebih bersaing secara global, karena parameter persaingan ekonomi global sangatlah berbeda dengan ketahanan untuk tetap hidup pada saat goyangan atau krisis ekonomi. Karena persaingan global UKM sangat ditentukan oleh kreativitas dan kekuatan riset.

Doktor lulusan Amerika itu kemudian melanjutkan. "Research and creativity based UKM adalah UKM ideal yang harus dibangun oleh tiap negara ke depan untuk mampu bersaing secara global. Kegiatan penelitian yang telah dihasilkan LPPM ITS berupa CDI yang prototipenya dibuat dan diuji oleh VEDC-Malang, ternyata mempunyai keunggulan baik secara teknologi dan ekonomi dengan produk impor. Inilah yang ingin dikenalkan ITS melalui UKM kompetitif yang berbasiskan riset dan kreativitas," katanya.

Seperti pernah diberitakan, CDI Stanly rancangan Sutantra itu, telah menerima pengahargaan Teknologi Industri Kreasi Indonesia 2004 dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada Oktober 2004 lalu. "Penelitian CDI ini telah mendapat bantuan pemerintah melalui program Menristek dalam bentuk kegiatan strat up capital, yaitu program yang dimodali pemerintah untuk membangun atau menguatkan UKM untuk memproduksi CDI. Program ini adalah salah satu program penting dan sangat baik dalam usaha pemerintah untuk membangun UKM kompetitif berbasis kreativitas dan riset," katanya.

Pasar Cerdas
Sutantra menyadari, meski produknya telah diminati masyarakat, upaya membangun UKM kompetitif, masih tetap membutuhkan kekuatan dan kemauan masyarakat untuk melindungi dan membesarkannya. Oleh karena itu, masih menurut Sutantra, tetap dibutuhkan jejaring pasar yang cerdas yang dibangun oleh masyarakat bangsa. "Upaya membangun domestic intelligent market network ini sebagai inti kekuatan untuk membangun kepercayaan terhadap kekuatan bangsa sendiri, sebagai suatu langkah strategi dan suatu keniscayaan dalam usaha persaingan di pasar global," katanya.

Pelatihan ini diikuti oleh 15 peserta dari seluruh Indonesia sebagai pelatihan tahap awal, dimana para pesertanya mewakili simpul-simpul jaringan untuk daerah tertentu. "Melalui pelatihan ini kami berharap akan tercipta distributor atau outlet yang cerdas, yang terpercaya dan bisa membangun kepercayaan masyarakat akan produk dalam negeri," katanya. (Humas/tov)

Berita Terkait