ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
17 April 2018, 13:04

Perguruan Tinggi Asing di Indonesia Bisa Jadi Peluang

Oleh : itsmis | | Source : -

Universitas Cambridge dari Inggris yang menjadi salah satu perguruan tinggi asing (PTA) yang akan mendirikan perguruan tinggi di Indonesia (sumber: flickr.com/cambridgeuniversity)

Kampus ITS, ITS News – Kebijakan pemerintah mengizinkan Perguruan Tinggi Asing (PTA) untuk berdiri di Indonesia disambut baik oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, dan Kerja sama, Prof Dr Ir Ketut Buda Artana ST MSc menyatakan hal ini justru menjadi peluang bagi PTN Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan PTA.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof H Mohamad Nasir PhD Ak sendiri telah mengkonfirmasi ada sejumlah perguruan tinggi asing akan beroperasi di Indonesia pada tahun ini. Dia mencatat ada lima sampai 10 universitas asing yang sedang bersiap membuka perwakilan di Indonesia. Diantaranya adalah Universitas Cambridge dari Inggris, serta Universitas Quensland dari Australia.

Menurut pria yang akrab disapa Ketut ini, kebijakan yang telah digodok oleh pemerintah tersebut harus didukung oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Bahkan, menurutnya hal ini bisa menjadi peluang besar bagi perguruan tinggi di Indonesia..

“ITS menyambut baik program ini, kami tidak memandang perizinan PT ini sebagai masalah. Justru di sini ITS siap mengambil peluang dalam proses penguatan akademik meliputi riset dan inovasi,” tutur Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS itu.

Dalam hal ini, Ketut menyatakan, ke depannya ITS akan menjadikan PTA yang sudah terakreditasi baik untuk menjadi mitra utamanya pada enam bidang rencana strategis ITS. Enam bidang fokus pengembangan di ITS tersebuit adalah bidang energi; kelautan; teknologi informasi dan komunikasi dan robotika; pemukiman lingkungan, dan infrastruktur; sains, material dan nanoteknologi; serta potensi daerah dan pemberdayaan masyarakat.

Arah kerja sama ini kelak tidak akan menjadikan ITS sebagai objek. “Dalam artian, ITS bukan menjadi suatu pasar yang dapat diambil oleh PTA. ITS justru menjadikan PTA sebagai kendaraan untuk menguatkan beberapa bidang yang butuh pengembangan. Pada bidang-bidang yang ITS sudah cukup kuat, maka perlu diproteksi,” jelasnya.

Sementara, kerja sama ini dapat dibuat seperti sistem joint degre atau double degree. “Dengan begitu, mahasiswa ITS bisa mendapatkan pengalaman internasional dengan biaya yang relatif rendah. Di samping itu juga dapat memanfaatkan berbagai alat riset yang tidak dimiliki oleh ITS,” ujar Kepala Laboratorium Keandalan dan Keselamatan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS ini.

Ia juga menambahkan, untuk program magister dan doktor, mahasiswa ITS dapat memanfaatkan bimbingan tak hanya dari professor ITS tapi juga dari professor PTA. “Inilah peluang-peluang yang ada dan harus dimanfaatkan” tegasnya.

Di samping itu, murid Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat yang ada di Indonesia pun jadi lebih banyak yang berpeluang mengenyam PT yang berkualitas. “Dengan begitu, jika mungkin pihak lain menganggap program ini adalah ancaman, kita (ITS, red) malah dapat membacanya sebagai peluang,” pungkasnya. (mir/gol)

Salah satu sudut Universitas Cambridge yang nampak elok. Keberadaan universitas yang telah melahirkan banyak peraih Hadiah Nobel ini di Indonesia dapat memberi peluang bagi murid Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Berita Terkait