ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
25 April 2018, 04:04

FTK ITS, Pelopor Pendidikan Kemaritiman di Indonesia

Oleh : itsmis | | Source : -

Mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan ITS sedang melakukan eksperimen di laboratorium.

Kampus ITS, ITS News – Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dengan luas perairan mencapai dua per tiga dari seluruh wilayah, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam hal kemaritiman. Untuk mendukung potensi tersebut, tentu dibutuhkan sumber daya manusia kompeten untuk mengelola. Atas dasar tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada tahun 1982 menetapkan berdirinya Fakultas Teknologi Kelautan (FTK).

Dekan FTK, Prof Ir Daniel Mohammad Rosyid PhD menyatakan, lahirnya FTK ITS merupakan salah satu mandat dari Bung Karno. “Bung Karno berpesan agar ITS menekankan pendidikan pada aspek maritim,” terang pria kelahiran Klaten tersebut. Bersamaan mandat tersebut, pada tahun 1960 lahirlah Departemen Teknik Perkapalan yang menjadi cikal bakal berdirinya Fakultas Teknologi Kelautan (FTK).

Seiring berkembangnya waktu, FTK ITS juga memperbaharui dan memperbanyak bidang ilmu yang bergerak dibidang maritim. Saat ini FTK ITS memiliki 4 departemen program sarjana, yaitu Departemen Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, Teknik Kelautan dan Transportasi Laut.

Lanjut Daniel menjelaskan, perbedaan keempat departemen tersebut. Departemen Teknik Perkapalan ITS merupakan pelopor pengembangan ilmu kemaritiman di Indonesia dan Asia Tenggara. Pada departemen ini, mahasiswa mempelajari, meneliti, mendesain pembangunan kapal, pengembangan sistem transportasi hingga menjalankan operasi bisnis dalam armada laut.

Terdapat empat area keahliannya yaitu yakni rekayasa kapal, bidang hidrodinamika, bidang konstruksi dan kekuatan, serta bidang produksi kapal. “Sekarang, Departemen Teknik Perkapalan tengah menjalin kerja sama dengan Universitas Nasional Mokpo di Korea Selatan,” tambah guru besar FTK ITS tersebut saat ditemui di kantornya.

Berbeda dengan Departemen Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Sistem Perkapalan berkonsentrasi pada perencanaan dan pembangunan berbagai sistem yang ada di kapal maupun anjungan lepas pantai. Sistem tersebut meliputi sistem permesinan, propulsi, perpipaan, kelistrikan, pengendalian dan automatisasi.

Sejak tahun 1987 Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS memperoleh akreditasi internasional dari IMarEST (Institute of Marine Engineering Science and Technology) yang merupakan asosiasi profesi perkapalan yang berpusat di London, Inggris.“Sistem Perkapalan ITS juga tengah bekerja sama dengan Universitas Wismar di Jerman dalam membuka program double degree master,” ungkapnya.

Sedangkan Departemen Teknik Kelautan ITS sendiri merupakan program studi teknik kelautan tertua di Indonesia. Berdiri sejak 1983 dan bertujuan melahirkan lulusan yang ahli di bidang desain, konstruksi, dan pemeliharaan struktur pantai dan lepas pantai, serta ahli di bidang konservasi energi dan lingkungan laut.

Fokus bidang studi yang ditawarkan adalah Struktur bangunan lepas pantai, hidrodinamika pantai dan lepas pantai, energi dan lingkungan laut, perancangan dan produksi bangunan lepas pantai dan rekayasa dan manajemen pantai dan pelabuhan.

Saat ini Deartemen Teknik Kelautan sedang menyiapkan departemen baru yaitu Departemen Teknik Pantai. Departemen Teknik Pantai akan mendalami rekayasa pantai, pelabuhan, muara dan sungai.

“ITS dikenal luas sebagai pusat unggulan pengembangan dan penelitian teknik kelautan, baik di bidang teknik pantai maupun lepas pantai,” tambah Ketua Persatuan Insinyur Indonesia cabang Surabaya tersebut.

Selain itu, Departemen Transportasi Laut didirikan dalam rangka untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus dalam bidang transportasi laut. Transportasi laut ITS bekerjasama dengan Netherlands Organization for International Cooperation in Higher Education (NICHE/NUFFIC) yang merupakan sebuah organisasi pemerintah Belanda untuk kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi.

Terakhir, Daniel mengatakan, FTK ITS akan terus berusaha melaksanakan mandat Bung Karno dengan tidak lelah belajar serta menjadi tonggak pembangunan dunia dan memberikan manfaat bagi maritim Indonesia. (hen/jel)

Gedung Departemen Teknik Sistem Perkapalan tampak samping.

Berita Terkait