ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Rektor Lepas Relawan dengan Basmalah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelepasan Relawan ITS untuk Aceh diadakan Selasa (8/2) di Rektorat ITS. Acara itu dihadiri oleh relawan ITS, Senat ITS, Rektor ITS, BPN, dan beberapa dosen dari berbagai jurusan. Prof Dr Johan Silas juga datang untuk memperagakan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A) secara interaktif.

Guru Besar Arsitektur ini mengatakan bahwa yang menginginkan RI-A sebenarnya bukan hanya Calang, kabupaten Aceh Jaya. Unsyiah juga meminta ITS untuk membangun perumahan dosen bagi universitas tersebut. "Sebenarnya banyak yang menginginkan, tapi kami (ITS,red) ingin menahan diri dulu. Coba lihat nanti bagaimana hasilnya di Calang. Hasil di Calang bisa menjadi pembuktian apakah pembangunan rumah ini pantas atau tidak," tukas Johan.

Tim ITS akan bergabung dengan TIM Jawa Timur untuk membangun seribu rumah di Calang. Calang menjadi lokasi yang dipilih karena wilayah itu paling hancur dan paling sulit dijangkau. Relawan ITS akan membangun 350 rumah dan yang sisanya dipenuhi oleh tim yang lain yang tergabung dalam tim Jawa Timur. Mahasiswa ITS akan menjadi relawan Aceh selama enam minggu. Menurut Johan Silas, "Pembangunan 350 buah RI-A mungkin hanya membutuhkan waktu dua minggu, yang lama itu adalah penyiapan lahan."

Supriyo, koordinator Tim ITS untuk Aceh menyatakan kesiapan tim ini. "Tim ITS untuk Aceh sudah siap, dari alas tidur hingga bumbu pecel," tambahnya meyakinkan. Beliau menjelaskan juga tentang susunan tim ini. Tim ini nantinya dibagi dalam berbagai kelompok, diantaranya Tim Pioneering dengan koordinator Edi Sujono, Tim Perencana dan Pemukiman yang dikoordinasikan oleh Johan Silas, dan Tim Pelaksana yang terdiri dari 38 mahasiswa yang menjadi Relawan ITS untuk Aceh.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof DR Mohammad NUH DEA sendiri yang melepas keberangkatan tim. NUH memberikan hasil renungannya saat meninjau Aceh. Diantaranya adalah tips agar menjadi relawan sejati. Menurutnya, untuk menjadi relawan sejati diperlukan sifat ikhlas, mandiri, mampu memberikan sesuatu, dan tahan banting.

NUH juga menjelaskan, "Kenapa kita perlu repot ke Aceh, karena ciri orang yang cerdas dan sehat adalah suka hal-hal yang repot, sedangkan jika hanya ingin yang beres-beres saja maka itu adalah ciri orang yang malas, maka kita perlu ke Aceh!"

Menurut Rektor ITS, RI-A adalah simbol simplisitas. "Orang yang cerdas harus bisa memberikan ide yang berilian dalam waktu yang singkat dan sederhana. Dan suatu ide yang sederhana bisa dihasilkan jika sudah menguasai kompleksitas. RI-A adalah simbol simplisitas," jelasnya. Setelah memberi wejangan singkat, Rektor ITS melepas relawan dengan ucapan bismillah.

Sedianya tim tim relawan ITS ke Aceh berangkat Kamis (10/2) lalu. Namun karena kendala transportasi, pemberangkatan diundur hingga 13 Februari mendatang. (mac/tov)

Berita Terkait