ITS News

Minggu, 06 Oktober 2024
17 Juli 2018, 02:07

Mahasiswa ITS Ajari Warga Jombang Cara Jernihkan Sungai Kapur

Oleh : itsmis | | Source : -

Tim PKM berfoto dengan warga Dusun Nampu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Jombang.

Kampus ITS, ITS News – Kebutuhkan akan suatu fasilitas yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan air yang layak sangat diperlukan. Salah satunya bagi Dusun Ngampu yang terletak di ujung Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan penelitian terkait penyediaan air bersih dan layak minum di Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Selasa, (10/7).

Lima mahasiswa pencetus ide tersebut yakni Yessy Ishlah Riwayati, Tri Agusta Pradana, Mohammad Okky Mabruri, Mohammad Syahrian Adil Al Baid, dan Annisa Putri Agustin. Tim yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini prihatin pada kurang baiknya kualitas air yang digunakan oleh warga sekitar.

“Selama ini untuk keperluan sehari-harinya warga harus mencari air langsung ke sungai, hanya beberapa saja yang memiliki sumur, itupun kondisi airnya berwarna kekuningan dan berbau,” ungkap Yessy selaku ketua tim. Warga Dusun Nampu ini menggunakan airnya untuk segala jenis kegiatan seperti mandi, mencuci, hingga memasak.

Berawal dari permasalahan tersebut, Yessy dan tim berniat untuk mengedukasi masyarakat setempat perihal pentingnya penggunaan air bersih berserta cara memperolehnya. “Dalam melaksanakan edukasi ini digunakan metode PIM (Participatory Impact Monitoring). PIM merupakan merupakan sarana terbaru untuk mengelola sebuah program yang didesain untuk organisasi yang mandiri, termasuk organisasi masyarakat,” tuturnya antusias.

Tim PKM sedang berdiskusi dengan warga terkait pemanfaatan sungai kapur.

Lahkah pertama dilakukan dengan menyusun Tim Nampu yang dibentuk oleh masyarakat Dusun Nampu itu sendiri, dimana anggota maupun ketua dari tim dipilih langsung oleh masyarakatnya. Dalam memudahkan pelaksanaan pembangunan maka Tim Nampu dibekali oleh susunan organisasi dan beberapa program yang selanjutnya akan dilakukan pembuatan alat filtrasi air kapur.

“Secara teknis, sistem filtrasi air kapur yang akan kami ajarkan pada masyarakat Dusun Nampu menggunakan metode RO (Reverse Osmosis) dan metode filtrasi lainnya yang sudah terintegrasikan,” papar Mahasiswa Departemen Kimia tersebut. Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semipermeabel untuk menghilangkan ion, molekul, dan partikel yang lebih besar dari air minum.

Membran RO berupa Thin Film Composite (TFC), mampu memisahkan kontaminan berbahaya khususnya zat kapur bahkan bakteri yang terkandung dalam air kapur tersebut. Pada umumnya mesin RO memiliki lima tahap filtrasi yaitu, pre-filter sebanyak 3 jenis, membran RO, dan post-filter.

Lewat program ini, Yessy berharap agar Masyarakat Dusun Nampu memiliki kesadaran untuk menumbuhkan perilaku hidup sehat, terutama dalam menjaga kelayakan air yang digunakan sehari-hari. “Kami juga berharap masyarakat Dusun Nampu dapat hidup lebih sehat seiring mudahnya mendapatkan sumber air bersih,” pungkasnya. (id/qi)

Tim sedang melakukan diskusi tentang PKM Pemanfaatan sungai kapur.

Berita Terkait