ITS News

Jumat, 27 September 2024
01 April 2005, 16:04

BUMN butuhkan man source bebas KKN

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Keadaan BUMN kita dua-tiga tahun lalu begitu buruk. Laporan pertanggungjawaban anggaran saja tidak jelas, penggunaan dana anggaran yang diminta juga tak jelas digunakan untuk apa. Kerugian milyaran rupiah kemudian ditutupi dengan penerbitan surat hutang negara berikut pemotongan anggaran pembangunan nasional,” papar Sugiharto, Menteri BUMN RI dalam diskusi publik di Gedung Rektorat ITS, Kamis (31/3) sore.

Menteri yang lebih akrab dipanggil Pak Gi’ oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA ini kemudian menyebutkan prestasi terburuk yang pernah dicapai BUMN, yakni kasus penjualan saham Indosat. ” Kita sudah kehilangan satelit yang kita banggakan itu . Saham negara sekarang tinggal 15 persen disana. Mau dibeli lagi juga harganya sudah menjadi empat kali lipat, itupun kalau mereka mau jual. Mau kita rampas juga tidak mungkin, itu melanggar undang-undang pasar modal,” ungkap pria kelahiran 29 April 1955 ini setengah berkelakar.

Kinerja BUMN pun dinilai Sugiharto, masih belum optimal. Pencapaian visi BUMN sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa masih jauh dari yang diharapkan. Rata-rata kinerja BUMN masih dibawah pihak swasta. ”Hal itu juga, Pak, yang membuat sarjana engineer kita enggan berkarya di BUMN. Ada yang kerja di Bank atau malah banting setir jadi wartawan. Karena mereka tidak memiliki prospektus yang jelas disana,”ujar Drs Krenayana Yahya MSc yang sore itu mendampingi Sugiharto sebagai moderator.

Menanggapi pernyataan Komisaris Enciety yang juga dosen Statistik ITS tersebut, Sugiharto mengungkapkan keinginannya untuk mensosialisasikan arah kebijakan dan strategi pemulihan ekonomi nasional kepada masyarakat dan civitas perguruan tinggi. Adanya peningkatan daya saing BUMN di dalam dan luar negeri berdasarkan capital market protocol. Serta percepatan pembangunan nasional melalui peningkatan investasi khususnya untuk infrastruktur, sebagaimana tercantum dalam sasarn program ekonomi Nasional 2005-2009. ”Dalam beberapa bulan kedepan, masih banyak agenda kunjungan di Jawa-timur. Nanti bisa diatur diskusi dengan audience lebih banyak, terutama dengan para mahasiswa,” ujarnya.

Sugiharto juga mengatakan bahwa BUMN dan industri di Jawa-Timur adalah yang paling cepat berkembang dibanding kota-kota lainnya. Dan patut dibanggakan bahwa banyak praktisinya merupakan alumni ITS. ”Tadi saya berkunjung ke Petro Kimia Gresik, saya tanya berapa alumni ITS disini, mereka bilang 40 persen. Bisa dikatakan champion-champion industri di Jawa Timur ini ya dari ITS,” ungkap alumnus Universitas Van Amsterdam, Belanda ini.

Pria berkacamata ini pun berharap agar ITS mampu meningkatkan kualitasnya untuk mencetak lebih banyak champion lagi, tentunya yang bermoral. Karena menurutnya, sebagus apapun sebuah sistem itu dibangun, tetap pelaku atau man source adalah yang menentukan keberhasilannya. Dengan moral yang bagus dan tanpa KKN dari para pelakunya, BUMN Indonesia akan memiliki daya saing di pasar domestik dan regional. (ftr/bch)

Berita Terkait