ITS News

Jumat, 27 September 2024
13 April 2005, 12:04

Teknologi Informasi Bantu Produksi Semen Gresik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selasa kemarin (12/4), Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika mengadakan kunjungan ke Pabrik Semen Gresik. Kunjungan ini merupakan yang terakhir dari rangkaian kunjungan mahasiswa Teknik Informatika ke beberapa perusahaan. Sebelumnya, mereka telah mengunjungi Jawa Pos dan PT Indosat. Kunjungan yang bertujuan memberi gambaran pada mahasiswa baru tentang kondisi kerja dan pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan ini, diikuti oleh sekitar 50 mahasiswa Teknik Informatika. Mereka berasal dari angkatan 2004 serta beberapa pengurus himpunan.

Pemanfaatan teknologi informasi di Semen Gresik ini dijelaskan oleh Bekti Prasetyo dan Asri Wahjukrisno dari Departemen Sistem Informasi Semen Gresik. Untuk transmisi data antar wilayah, Semen Grasik menggunakan berbagai metode. Di pabrik semen terbesar di Indonesia ini, teknologi informasi dimanfaatkan untuk berbagai hal mulai mengatur produksi hingga mengatur distribusi semen se-Jawa Bali.

Untuk komunikasi antara Gresik dan Tuban, Semen Gresik memasang sebuah menara transmiter di daerah Paciran, Lamongan. “Hal ini kami lakukan karena dua hal. Pertama karena jarak Gresik-Tuban yang mencapai 90 km, sehingga belum ada teknologi yang bisa manjangkau. Yang kedua karena kalau kita ‘tembak’ secara langsung akan terhalang oleh pegunungan” jelas Asri. “Menara itu kami bangun dekat pondoknya Amrozi “ lanjutnya yang disambut tawa seluruh mahasiwa.

Selain itu Semen Gresik juga menyewa layanan frame relay dari Telkom untuk WAN (Wide Area Network). “Dengan sistem ini kita bisa memantau gudang penyangga se- Jawa dan Bali,“ jelas Bekti. WAN itu, kini telah menghubungkan pabrik di Gresik, Tuban dan perwakilan di Jakarta.

Semen Gresik sendiri memiliki 50 orang tim IT. “Tim ini di bagi menjadi beberapa tim kecil, ada yang bertugas untuk perawatan jaringan , workstation dan pengembangan aplikasi” jelasnya. “Selain itu, untuk pabrik di Tuban juga memiliki tim IT sendiri. Biasanya masalah IT yang ada di sana langsung diselesaikan, baru kalau tidak bisa atau menyangkut pengembangan aplikasi di bawa ke Gresik.”

Departemen Sistem Informasi di perusahaan ini terbagi menjadi dua divisi yaitu Divisi Pengembangan, yang bertugas membuat dan mengembangkan aplikasi dan Divisi Pengelolaan yang bertugas merawat jaringan, server dan workstation.

Kembali ke Asri, pegawai Seksi Administrasi Sistem Informasi Semen Gresik ini menjelaskan, untuk pengolahan sumberdaya perusahaan, Semen Gresik menggunakan software enterprise JDEdwards. “Sekarang software sudah tidak terdengar lagi , namun pada saat peluncurannya tahun 2000 software ini cukup terkenal dan hanya enam perusahaan di Indonesia yang memakainya” jelasnya. Software ini dapat mengelola berbagai sumber daya perusahaan mulai dari finansial hingga human resource.

Dari segi perangkat keras, Semen Gresik memiliki peralatan yang lengkap. Untuk server, mereka menggunakan seri server IBM RS6000. Sementara untuk workstation, digunakan Compaq. Teknologi informasi juga digunakan untuk menjaga keamanan data perusahaan. “Saat ini kami sedang membuat sistem untuk memantau keamanan hingga tingkat workstation dengan HP OpenView,” jelas Asri.

Para mahasiswa Teknik Informatika ini tidak hanya bertanya tentang pemanfaatan teknologi informasi di Semen Gresik . Salah seorang mahasiswi menanyakan kenapa Semen Gresik harus menjual sahamnya kepada pasar. “Saat itu kita sedang membutuhkan dana untuk pengembangan perusahaan ke Tuban, jika kita meminta dana ke pemerintah tentu akan sangat sulit. Karena kitu kita menjual sebagian saham kita.” jelas Susilo, salah seorang staf HRD yang turut mendampingi acara kunjungan ini.

Selain menjelaskan tentang penggunaan teknologi informasi , para staf Semen Gresik juga menceritakan sejarah pabrik semen yang pendiriannya diresmikan Presiden Soekarno ini hingga menjadi produsen semen terbesar di Indonesia. (rif/rin)

Berita Terkait