ITS News

Sabtu, 28 September 2024
22 September 2018, 11:09

Ini Evaluasi Sapuangin dari Negeri Sakura

Oleh : itsmis | | Source : -

Tim Sapuangin berfoto bersama saat melakukan static event pada Student Formula Japan, Jepang

Kampus ITS, ITS News – Tak Puas menjadi jawara dunia di Drivers’ World Championship (DWC) Grand Final London 2018, Tim Sapuangin ITS kembali unjuk gigi pada Student Formula Japan (SFJ). Kali ini, Sapuangin Speed (SAS) 6 yang dipercaya untuk berlaga. Sayangnya dewi fortuna belum berlabuh pada ITS, meski demikian banyak pelajaran dan evaluasi yang diperoleh oleh tim selama sembilan hari di negeri Sakura.

Event yang dihelat selama sembilan hari sejak Minggu (2/9) ini adalah ajang balap mobil tahunan besutan Society of Automotive Engineers of Japan (JSAE) yang melombakan mobil balap dari berbagai negara di dunia. Lebih dari sekedar adu cepat, mobil juga dituntut untuk memiliki kemampuan manuver, ketahanan, konsistensi desain, serta memiliki strategi pemasaran yang baik.

Stadion Shizuoka ECOPA Jepang adalah saksi bisu perjuangan Tim Sapuangin tahap demi tahap. “Beberapa tahap yang kami lalui diantaranya adalah inspeksi teknis, presentasi desain, business logic case, dynamic event, presentasi biaya, dan yang terakhir adalah race,” ungkap Hanun A R Cahyono, salah satu anggota.

Hanun mengaku, kendala utama yang menghambat performansi mobil ketika race adalah masalah daya tahan. Masalah ini rupanya cukup fatal, sehingga memaksa Tim Sapuangin untuk berhenti sebelum mencapai 40 lap.

Tim Sapuangin ITS sedang melakukan dynamic event pada Student Formula Japan, Jepang

Diceritakan Hanun, hal tersebut terjadi dikarenakan kegagalan fungsi pada komponen rem akibat terkunci. Meski demikian, untuk aspek penilaian yang lain berjalan dengan cukup baik. “Misalnya, pada presentasi business logic case nilai kami berada dalam lima terbaik,” tutur mahasiswa asal Surabaya tersebut.

Hanum mengatakan selain faktor internal ada pula beberapa kendala yang berasal dari luar, misalnya cuaca yang sangat tidak bersahabat. “Tiba-tiba hujan, dan tiba-tiba panas. Tentu hal tersebut berpengaruh besar terhadap performa mobil kami,” ujarnya.

Pada akhirnnya, mobil yang dirancang selama hampir satu tahun ini memang belum berhasil menggondol piala SFJ. Meski demikian, mobil ini memberikan banyak pelajaran dan evaluasi bagi Tim Sapuangin ITS kedepannya.

Tim Sapuangin ITS sendiri telah banyak melakukan diskusi dengan para juri tentang hal-hal yang perlu dibenahi, sehingga Hanun dan tim optimis akan kesuksesan mereka pada SFJ tahun depan. (id/qi)

Tim Sapuangin ITS saat melakukan persiapan inspeksi teknis pada Student Formula Japan, Jepang

Berita Terkait