Kampus ITS, ITS News – Wisuda adalah momen yang tidak boleh dilewatkan. Momen mengharukan sekaligus membanggakan ini menjadi hari yang banyak dinantikan oleh mahasiswa. Begitu juga dengan Satriyo Haryo Prakoso, salah satu tim kebanggan Sapuangin ITS yang turut serta menghadiri prosesi wisuda 118 ITS pada Minggu (23/9) meski belum pulih total pasca kecelakaan saat uji coba mesin mobil Sapuangin Speed 6 pada Agustus lalu.
Kecelakaan tersebut dialami Satriyo tepatnya pada 25 Agustus lalu. Saat itu Satriyo dan tim tengah mempersiapkan diri untuk kompetisi Student Formula Japan 2018 di Ecopa Stadium, Shizuoka Prefecture, Jepang. Kecelakaan tersebut mengakibatkan adanya retak pada rusuk kiri, pecahnya limfa, serta pembengkakan pada liver dan pankreas Satriyo. Kecelakaan ini pula lah yang nyaris membuat Satriyo tidak bisa mengikuti prosesi wisuda bersama temannya.
Setelah sempat menjalani rawat inap selama sembilan hari di Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, akhirnya Satriyo diperbolehkan memulai aktivitas sehari-hari seperti biasa hingga mampu mengikuti acara wisuda. Wisudawan dari Departemen Teknik Mesin ITS menuturkan bahwa kondisinya saat ini sudah mulai membaik meski masih ada beberapa bagian tubuh yang masih sakit.
“Walaupun masih tahap penyembuhan tapi saya tidak mau melewatkan momen wisuda, terlebih tradisi wisuda bersama teman-teman lainnya,” ucap Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin ITS 2016/2017 tersebut
Saat ditemui ITS Online, Dyah Probosari, Ibunda Satriyo yang turut hadir pada wisuda 118 tersebut mengungkapkan jika ia dan keluarga hadir untuk memberikan semangat kepada putranya lantaran Satriyo belum bisa melakukan terlalu banyak aktivitas berat. “Sesuai anjuran dokter, masa pemulihannya selama kurang lebih tiga bulan,” ucapnya.
Dyah bercerita, ketika mengetahui kecelakaan Satrio sebulan lalu, ia merasa sangat sedih dan cemas. Namun berkat dukungan dari teman-teman kampus Satriyo, Dyah dan keluarga merasa sedikit tenang akan kondisi Satriyo. “Banyak teman Satriyo yang peduli dan itu sangat membantu proses pemulihan anak kami,” terangnya.
Ayah Satriyo, Adi Sunaryo, yang juga hadir mengungkapkan rasa bangganya pada anak keduanya. Lantaran Satriyo ikut berkontribusi mengharumkan nama almamater ITS tingkat Asia dan dunia. Selain bergabung dalam ITS tim Sapuangin, Satriyo juga menyumbang beberapa prestasi pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), Shell Eco Marathon Asia, dan Driver World Championship (DWC).
“Walaupun mengalami kecelakaan begini, namun segudang kegiatan kampus, prestasi dan anak kami lulus tepat waktu, kondisinya sekarang tidak mengurangi rasa bangga kami terhadap Satriyo,” ujar ayah Satriyo yang juga merupakan alumnus Departemen Teknik Kelautan ITS tahun 1985 tersebut di akhir wawancara. (ion 20/wim/jel)
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam