“Untuk itulah namanya juga kemudian diubah menjadi Culture Centre-ITS, yang salah satunya disediakan ruang galeri untuk menampung berbagai kegiatan dan aktivitas dalam bentuk pameran lukisan dan kegiatan-kegiatan kebudayaan,” katanya, Senin (18/4) siang. Dikatakannya, untuk menandai dioperasikannya galeri tersebut, dalam acara Rabu 20 April mendatang, akan dipamerkan sekitar 50 lukisan dari karya pelukis-pelukis asal Surabaya. “Kami ingin menjadikan gedung ini selain tetap menjadi perpustakaan sebagaimana yang telah dirintis oleh British Council, juga menjadi pusat kebudayaan yang mampu dijadikan sebagai media untuk berbagai kegiatan kebudayaan Indonesia,” katanya.
Dalam konsep ITS, kata Syarief menjelaskan, Culture Centre-ITS akan dijadikan sebagai pusat berbagai kegiatan yang tidak hanya menampung kegiatan kebudayaan tetapi juga dijadikan sebagai pusat berbagai kajian dan berkumpulnya komunitas yang punya minat tertentu seperti manajemen (management club), lingkungan hidup, anak-anak dan lain sebagainya. “Kini kami telah membina kelompok anak-anak yang memiliki keinginan sama
untuk belajar bahasa Inggris (young learner’s English club), kelompok semacam ini akan terus kami bina dan siapkan wadahnya. Demikian juga dengan komunitas diskusi manajemen atau management club, yang memang telah ada saat British Council mengelola perpustakaan itu, akan terus dihidupkan dan ditingkatkan aktivitasnya,” katanya.
Dikatakannya, sejak 6 Januari lalu, ITS secara langsung telah mengelola perpustakaan yang sebelumnya dikelola oleh British Council, karena fungsi awalnya sebagai perpustakaan, maka pengalih-kelolaan ini diharapkan juga tidak akan mengubah fungsi awalnya, sehingga anggota perpustakaan sebelumnya masih tetap bisa menikmati berbagai fasilitas dan layanan yang selama ini diberikan, hanya saja pengelolanya kini berada di bawah manajemen ITS. “Meski telah diberikan kepada ITS pihak British Council dalam perjanjiannya masih akan tetap menyiapkan dana untuk kebutuhan melengkapi koleksi buku-buku tiap tahunnya,” katanya.
Perpustakaan British Council awalnya merupakan pusat studi yang diberi nama British Council/ITS English Study Centre, yang dioperasikan mulai Maret 1994, bertujuan mempromosikan kemitraan yang mutual dalam bidang pendidikan, bahasa Inggris dan budaya. Dalam kerjasama sebelumnya ITS memberikan space atau tempat, sedang British Council menyiapkan isi atau content. Bentuk-bentuk layanan yang selama ini diberikan British Council antara lain Self Access Centre, Management Club, Discussion Club, UK Education Exhibition, UK Education Counselling, dan lainnya (humas/bch)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya
Kampus ITS, ITS News — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan