ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
06 Oktober 2018, 11:10

Ini Pentingnya Lindungi Warisan Geologi Indonesia

Oleh : itsmis | | Source : -

Pemaparan Ir Sukmandaru Prihatmoko MEconGeol di FGD Teknik Geofisika

Kampus ITS, ITS News – Indonesia merupakan negara dengan keragaman komponen geologi di setiap daerah. Potensi yang kerap dikenal sebagai geodiversitas ini penting untuk dilindungi dan diwariskan pada generasi berikutnya. Berangkat dari ini, Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengundang Ir Sukmandaru Prihatmoko MEconGeol untuk membahasnya bersama dalam Focus Group Discussion (FGD), Kamis (4/10).

Bertempat di Ruang Sidang Rektorat ITS, helatan ini mengangkat mengenai betapa keragaman komponen geologi mampu menggambarkan proses penyebaran dan evolusi bumi di daerah tersebut. Sebagai negara dengan wilayah tektonik paling aktif di dunia, Indonesia memiliki potensi sumber daya dan juga bahaya tersendiri. “Tiga lempeng tektonik yang melalui negara kita membuahkan sekitar 127 gunung berapi aktif. Kesemuanya terus bergerak sepanjang tahun,” terang ketua umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini.

Pria yang akrab disapa Ndaru ini menjelaskan, inilah yang menghasilkan keragaman geologi Indonesia. Dilansir oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, telah teridentifikasi sekitar 180 keragaman geologi dan 36 warisan geologi di Indonesia. Sayangnya, warisan ini tak dapat diperbaharui dan lambat laun akan habis. Untuk itu, pemahaman terkait manfaat geoheritage ini menjadi penting untuk menunjang perlindungannya

Dalam sektor ekonomi misalnya, warisan geologi dapat meningkatkan perekonomian kreatif setempat. Salah satunya melalui pengembangan pariwisata dan inovasi produk wisata lainnya. “Hal ini mendorong masyarakat setempat untuk meningkatkan kapasitas dirinya, baik dari segi pemanfaatan maupun konservasi,” ungkap alumni Universitas Tasmania, Australia ini.

Di akhir sesi FGD, Ndaru menekankan pentingnya regulasi mengenai geodiverisitas dan geoheritage ini, baik dari segi tata ruang, pengelolaan sumber daya alam, maupun pelestarian lingkungan. “Karena kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah akan menunjang proses perlindungan warisan berharga ini,” pungkas Ndaru. (ion15/saa)

Peserta FGD berpose bersama Ir Sukmandaru Prihatmoko MEconGeol selepas acara

Berita Terkait