ITS News

Jumat, 27 September 2024
30 April 2005, 13:04

MBP ITS Undang Masyarakat Batak Se-Surabaya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ini mahasiswa Batak di ITS sebanyak 350 orang. Mereka yang berhasil memenuhi kriteria yang ditentukan akan menerima beasiswa dari hasil acara tersebut. Ketua panitia acara, Simon Roys Tambunan mengatakan, “Mahasiswa Batak rata-rata berasal dari keluarga yang perekonomiannya menengah ke bawah, sedangkan tiap tahunnya biaya perkuliahan dan hidup terus meningkat, makanya beasiswa seperti ini bisa membantu.”

Dengan mayoritas anggota himpunan bekemampuan finansial menengah ke bawah, MBP ITS berhasil mengadakan kegiatan besar di Convention Hall, bahkan mengundang artis Jakarta asal Batak, Rita Butar-Butar. Tentu saja jika mengandalkan dari anggota himpunan saja tidak akan bisa mengadakan seperti ini.

Evan Sinaga, bagian dana kepanitian pentas seni ini menjelaskan, “Target utama acara ini adalah seluruh masyarakat Batak se-Surabaya, baik itu sebagai mahasiswa selain dari ITS ataupun masyarakat umumnya.” Sekitar 600 orang memenuhi ruangan Convention Hall sambil menikmati pentas budaya kampung halaman. Mulai dari pentas Tari Karo, Tor-tor Somba, Tor-tor Naposo, puisi, paduan suara NHKBP, sampai band MBP, Saksang Band.

Usaha untuk mencapai peserta sebanyak itu, kuatnya hubungan antar keluarga Batak sangat berpengaruh. Evan menjelaskan, “Masyarakat Batak memiliki orang yang dihormati se-Surabaya. Namanya Haji Mahidin Marpaung. Lalu kami diberi daftar keluarga dekat lainnya yang di Surabaya, selanjutnya dari tiap keluarga yang kami hubungi juga memberi daftar keluarga lainnya. Sehingga jumlah peserta bisa melampaui target. Awalnya kami hanya ingin 500. Namun dalam perkembangan, ternyata kami membutuhkan 700 kursi untuk acara ini. Kami perkirakan acara ini dihadiri 600 lebih peserta.”

Pemasukan yang diandalkan di acara ini adalah hasil dari penjualan tiket, sponsorhip, dan usaha lainnya saat acara berlangsung. MBP ITS juga sempat melelang tiga kain adat Batak seharga Rp. 700.000 dan dua lainnya Rp. 500.000. kain adat tersebut secara eksklusif ditambah dengan logo MBP ITS. Ketiganya berhasil terjual saat pentas. Juga sumbangan lainnya dari peserta.

Cara memberi sumbangan cukup unik. Audiens tidak menunggu kotak sumbangan sampai datang atau untuk diminta, tetapi bagi yang mau menyumbang bisa maju ke panggung untuk menari bersama. Sambil menari, audiens yang maju memberi sumbangannya ke tim pentas yang sama-sama menari. (mac/tov)

Berita Terkait