ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
20 Oktober 2018, 19:10

Memaksimalkan Komponen Lokal dalam Hilirisasi Riset

Oleh : itsmis | | Source : -

Pembukaan acara pelatihan Sertifikasi TKDN oleh Kasubdit Inovasi Direktorat Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Dr Surya Sumpeno ST MSc

Kampus ITS, ITS News – Direktorat Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian (IKK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan pelatihan tentang Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurut Kasubdit IKK ITS, Dr Surya Sumpeno ST MSc, pelatihan ini memiliki misi menumbuhkan kecintaan terhadap komponen lokal dalam proses hilirisasi riset, Senin (5/10).

Bertempat di Ruang Seminar Perpustakaan ITS, pelatihan TKDN perdana tersebut diadakan dalam rangka menyongsong penggunaan bahan baku atau komponen dalam negeri dalam sebuah rancangan. Dimana TKDN sendiri merupakan besarnya komponen dalam negeri yang berupa material, tenaga kerja, ataupun alat kerja dalam memproduksi sebuah barang atau jasa.

Menurut Kasubdit Inovasi Direktorat Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS, Dr Surya Sumpeno ST MSc, seorang dosen yang sekaligus menjabat sebagai peneliti didorong untuk melakukan hilirisasi produk-produk inovasi yang bermanfaat saat diaplikasikan ke masyarakat. Sebab biasanya sebuah produk yang bisa diterima oleh masyarakat adalah produk yang telah tersertifikasi.

“Maka hal itu juga berlaku untuk produk hasil riset dosen maupun mahasiswa. Dimana perhitungan TKDN ini dapat dilakukan oleh peneliti sendiri, walaupun yang mengesahkan sertifikasi produk tetaplah sebuah badan lembaga khusus,” papar Surya, sapaannya.

Surya melanjutkan, produk-produk yang diperhatikan untuk dilakukan hilirisasi adalah sebuah produk yang mengandung banyak bahan baku impornya. Sebab ditakutkan akan menimbulkan ketergantungan akan komponen impor dan memandang rendah komponen dalam negeri. Oleh karenanya, perlu dilakukan sebuah antisipasi yang disebut dengan substitusi impor yang berarti mengganti bahan-bahan impor dengan bahan lokal.

Dilihat dari sasaran peserta, tambah dosen Teknik Elektro ini bahwa pelatihan tersebut diutamakan kepada dosen-dosen yang menerima pendanaan. Hal tersebut dirasa akan membantu pertimbangan dan penambahan wawasan mereka dalam mengembangkan produk-produk hasil riset.

“Apalagi akan lebih  bermanfaat apabila suatu waktu pemerintah meminta sebuah pengadaan barang dengan nilai TKDN yang mencapai 70-100 persen artinya diminta sebuah produk dengan kandungan komponen dalam negeri yang tinggi,” tutup Surya. (ion6/owi)

Foto bersama para peserta pelatihan sebagai penutup kegiatan pelatihan TKDN

Berita Terkait