Hari terakhir Lomba Cipta Elektronik Nasional 2005 (LCEN), Minggu (1/5) kemarin, dimeriahkan dengan seminar mengenai teknologi informasi. Seminar bertema Akses Internet Broadband dengan Teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) ini, mengundang Arief Rakhmatsyah dari PT Telkom Divisi Regional Surabaya sebagai pembicara. Berbagai macam doorprize yang disediakan sponsor, membuat pengunjung pameran berbondong-bondong mengikuti seminar penutup dari rangkaian LCEN 2005.
Arief Rakhmatsyah, pembicara yang juga manager pengembangan bisnis dan internet Telkom Divre V Jawa Timur, banyak memberikan informasi tentang teknologi broadband. “User perlu kecepatan tinggi untuk mengakses internet,” katanya. Untuk itu dibutuhkan teknologi broadband yang mampu menjawabnya. Inovasi broadband muncul karena adanya customer value. Maksudnya, hal ini ada sebab kondisi masyarakat yang memang membutuhkannya.
Bagi masyarakat, teknologi broadband memang merupakan suatu hal yang baru. Inti broadband adalah jaringan lebar yang difungsikan untuk multimedia. Namun, masih belum ada referensi tentang kapasitas yang dimiliki multimedia ini. Setiap negara capable-nya berbeda-beda.“Kalau di Indonesia lebih dari 256 Mbps bisa disebut broadband,” ujar Arief. Sedangkan, di negara maju kapasitas broadband mencapai satu Mbps. Namun, tidak semua koneksi internet butuh teknologi ini. Contohnya, mesin ATM yang hanya perlu 9,6 Kbps saja.
Adanya tambahan informasi pasti akan membutuhkan space yang besar. Misalnya, untuk foto digital, semakin kaya warna maka size yang dihasilkan pun besar. “Tetapi, orang tidak bisa membuat ukuran file jadi kecil,” ungkap Arief yang juga alumni Magister Managemen Teknologi (MMT ITS) tahun 2004 ini. Yang dapat dilakukan yaitu membuat kapasitas media dan komunikasinya menjadi besar.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan tentang aplikasi ADSL yang dibuat Telkom. Masyarakat nantinya dapat memasang Personal Komputer (PC) dengan membuka internet, sekaligus menelepon seperti layaknya telepon rumah. Kelebihannya, akses internet jadi lebih cepat walaupun menggunakan dua jaringan itu secara bersamaan. “Bisa ngobrol sambil kerja,” katanya. (th@/rin)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat
Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar