ITS News

Jumat, 27 September 2024
16 Mei 2005, 16:05

Tim Robot ITS Bakal Diterima Presiden

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prestasi tim robot ITS yang Minggu (15/5) petang, berhasil keluar sebagai juara umum pada Kontes Robot Indonesia (KRI) dan juara pertama dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia, bakal diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk itulah dua tim robot itu, masing-masing ASKAF-I dan PENSA Mobile, hingga kini masih di Jakarta, untuk menunggu jadwal bertemu dengan Presiden.

Demikian diungkapkan Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Senin (16/5) siang di Kampus ITS. “Hari ini Dirjen Dikti akan melaporkan hasil-hasil KRI dan KRCI ke Mendiknas, dan Mendiknas kabarnya akan meminta waktu kepada Presiden untuk bisa menerima tim robot ITS sebelum berangkat menjadi utusan Indonesia di ajang kontes robot internasional di Bejing, Cina pada 27 Agustus mendatang,” katanya.

Menurut Nuh, keinginan untuk diterima presiden memang bukan semata-mata kehendak tim robot ITS, tapi merupakan inisiatif Mendiknas, sebelum robot ITS menjadi duta di forum internasional. “Kami pikir ini penting sebagai dukungan moral bagi para mahasiswa yang bakal bertanding di sana,” katanya.

Seperti diketahui, tim robot ITS, Minggu (15/5) petang kembali menunjukkan keperkasaannnya di bidang penguasaan teknologi robotika. Ini dibuktikan ketika merebut dua juara dalam ajang Kontes Robot Indonesia ke-7 (KRI VII) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia ke-3 (KRCI III) yang digelar di Universitas Indonesia (UI) Depok, 14-15 Mei 2005.

Dua gelar yang direbut itu masing-masing dipegang oleh Tim Robot ASKAF-i dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS yang berhasil keluar sebagai juara umum dalam KRI dan berhak mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional, dan Tim Robot PENSA Mobile berhak atas juara pertama dalam KRCI untuk kategori robot expert. Kabarnya pihak Dirjen Dikti juga akan mengusahakan pemenang KRCI juga akan diikuti kontes serupa di AS tahun 2006 mendatang.

Seperti diketahui, dua penyelenggaraan kontes robot memang baru saja digelar di Kampus Universitas Indonesia dalam waktu bersamaan. Yang membedakan keduanya pada aturan main. KRI lebih bersifat game atau permainan yang aturannya mengadopsi dari Kontes Robot Internasional yang tahun ini akan di gelar di Bejing, sedang KRCI lebih menekankan pada tingkat kecerdasan robot yang diadopsi dari lomba robot di Amerika Serikat.

Dapat Beasiswa
Sementara itu, pihak ITS akan memberikan beasiswa berupa pembebasan uang SPP selama setahun kepada delapan mahasiswa anggota tim Robot ASKAF-i dan PENSA Mobile. “Pemberian prestasi ini merupakan bagian dari kepedulian kampus terhadap berbagai prestasi yang diraih oleh para mahasiswa,” katanya.

Menurut Nuh, apa yang telah diraih mahasiswanya pada ajang KRI dan KRCI itu bukan merupakan sesuatu yang didapat secara sesaat, tetapi melalui proses panjang, sehingga menghasilkan bukan hanya mental juara, tapi juga inovasi-inovasi didalam pengembangan robot-robot berikutnya. “Karena itu jangan dilihat prestasinya sekarang, tapi apa yang sudah dilakukan sebelumnya, dan bagaimana mengembangkan serta mewadahi kegiatan-kegiatan berikutnya dikemudian hari,” katanya.

Sementara dari Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS, diperoleh kabar, Direktur PENS ITS Dr Ir Titon Dutono M.Eng, akan mengadakan open house sekembalinya robot dari Jakarta. “Kami sedang menyiapkan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat Surabaya dan Jawa Timur untuk melihat manuver dan unjuk kebolehan dari dua robot yang menang pada KRI dan KRCI itu. Kebetulan lapangan yang kami miliki untuk latihan tempo hari masih ada dan belum dibongkar, sehingga masyarakat yang ingin melihat bisa datang,” katanya.

Kapan waktunya? “Menunggu kedatangan robot dari Jakarta. Sekembalinya dari Jakarta kami akan melakukan itu. Silahkan bagi siswa SMA dan SMK atau lainnya yang ingin melihat bisa datang langsung ke kampus PENS ITS,” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait