ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Mei 2005, 17:05

SIASATI SIDANG TA DENGAN MELUCU

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak sekedar menyampaikan materi tugas akhir kita, sidang TA juga berarti seni berpresentasi. Betapapun kerasnya usaha kita untuk menyusunnya, betapapun menariknya ide kita, tidak akan berguna jika dikemas membosankan. Hanya berdiri kemudian berpidato dan menjelaskan tampilan di layar proyeksi terbukti memperburuk penilaian. Fahmi, salah satu trainer Trustco menyampaiakan beberapa strategi untuk membuang jauh kebosanan saat presentasi di sidang tugas akhir, terutama yang sering dialami oleh dosen penguji.

“Meluculah, buat suatu kejutan yang membuat pikiran dosen penguji kita fokus kembali. Perlu dimaklumi karena stamina mereka juga terbatas. Hal tersebut mempengaruhi konsentrasi mereka, jenuh. Satu atau dua tugas akhir dalam sehari mungkin tidak masalah, tapi nyatanya setiap hari mereka kan harus mendengar empat sampai lima TA,” papar Fahmi kepada puluhan peserta Pelatihan Presentasi yang diadakan HMTF Minggu (15/5) kemarin. Selain melucu, pria berkemeja coklat ini juga menyarankan peserta untuk menceritakan hal-hal yang menarik. Menurutnya, orang suka mendengar cerita. Dengan begitu perhatian mereka akan kembali tertuju kepada si pembicara, materi pun bisa dilanjutkan.

Tak hanya saat sidang TA, pelatihan ini juga membahas presentasi yang biasa dilakukan di kelas. Beberapa peserta kemudian menyampaikan beberapa kendala yang sering mereka temui. Joko salah satunya, mahasiswa Teknik Fisika ini menceritakan kebingungannya dalam sesi tanya-jawab. “Saat presentasi makalah di kelas, sering kita dijatuhkan teman-teman. Mereka selalu memberi pertanyaan aneh-aneh dan menjebak. Dan saat kita menyadari bahwa jawaban yang kita berikan memang salah, dan teman kita ngotot mengungkit kesalahan kita, apa yang harus dilakukan?” tanyanya lugas.

Mendengarnya, Fahmy pun tersenyum. Sejurus kemudian ia mengatakan bahwa kesalahan tersebut harus diakui. “Akui secara jantan kalau anda salah,” jawabnya tegas. Namun perlu disadari bahwa untuk menjawab pertanyaan, penyaji harus memiliki dasar yang kuat. Materi yang akan disampaikan haruslah dikuasai. Sehingga walaupun jawaban yang diberikan adalah salah, penampilan penyaji tetap meyakinkan.

Tak hanya itu, dalam menjawab pertanyaan juga harus diperhatikan dengan baik apa yang dimaksud si penanya. “Sehingga penanya tidak perlu lagi memperjelas maksud pertanyaannya. Jangan cepat-cepat menjawab. Pahami dulu pertanyaannya sambil memberi waktu untuk memikirkan jawaban apa yang akan kita berikan,” ujar Fahmy. Tips selanjutnya adalah menjaga kontak mata dengan peserta. Sehingga ia merasa dihargai dan diperhatikan.

Presentasi yang menarik ternyata tidak mudah dilakukan. Dibutuhkan latihan dan persiapan yang matang. “Bukan berarti kalau takut presentasi lalu tidak mau melakukannya. Justru kita harus mencoba dan terus berusaha. Jangan terpaku pada beratnya masalah, tapi lebih kepada bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut,” ungkapnya mantap. Dalam presentasi yang dihadiri puluhan peserta ini juga diketahui bahwa bunyi spidol yang muncul saat menulis di white board harus dihindari, karena dapat mengganggu konsentrasi peserta. (ftr/rin)

Berita Terkait