ITS News

Jumat, 27 September 2024
17 Mei 2005, 14:05

Bagaimana Membangun Kembali Aceh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pembangunan kembali Aceh setelah luluh lantak dihantam tsunami, bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan rencana pembangunan Aceh yang benar-benar matang sehingga Aceh dapat pulih dan berkembang lagi. Demikian ungkap Ir Tatag Wiranto MURP dalam kuliah tamu Peranan Geodesi Dalam Mitigasi Bencana Alam, Selasa (17/3) kemarin.

Menurut pejabat Bappenas yang turut menyusun cetak biru pembangunan Aceh ini, ada banyak pertimbangan untuk menyusun rencana pembangunan kembali Aceh. Antara lain sejarah terbentuknya Aceh, keadaan penduduk yang ada di Aceh saat ini, hingga aspirasi masyarakat Aceh sendiri dan aspirasi masyarakat yang mau membantu daerah tsunami ini. “Karena itu, penanganan Aceh ini harus benar-benar hati-hati,” tegas pria kelahiran Malang ini. Sebagai salah satu solusi, dilakukan suatu konsultasi publik untuk perencanaan Aceh.

Rencana pembangunan kembali Aceh ini disusun dengan beberapa prinsip dasar. Yang pertama pembangunan berorientasi pada masyarakat dan bersifat pertisipatif serta dilakukan melalui pendekatan holistik. Yang kedua, dilakukan koordinasi dan strategi yang efektif. ”Karena kita tidak punya uang dan kemampuan yang cukup, jadi harus pintar-pintar ngambil trik,” terang alumnus Planologi ITB ini.

Sedangkan prinsip selanjutnya adalah capacity building dimana dilakukan peningkatan kemampuan pengaturan, pengelolaan dan pembiayaan. ”Ini berlaku baik pada pemerintah maupun masyarakat,” tegas Tatag. Dan prinsip terakhir adalah effective monitoring dan evaluasi. Semua rencana yang dilaksanakan akan diawasi dan dievaluasi bersama.

Selain prinsip dasar, beberapa strategi disusun khusus untul pembanguna kembali Aceh. Antara lain mendahulukan pembangunan masyarakat. ”Strategi pertama yang dibangun adalah masyarakat karena mereka-lah yang punya masalah,” terang Tatag. Kemudian baru dilakukan pembangunan kembali ekonomi, infrastruktur dan pembangunan kembali pemerintahan.

Selain Tatag, kuliah tamu ini dihadiri oleh Dr Hasanuddin Z Abidin, Pakar Mitigasi Bencana Alam dari ITB Bandung, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, dekan FTSP dan perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jatim. (rin/tov)

Berita Terkait