ITS News

Jumat, 27 September 2024
24 Mei 2005, 12:05

Suksesi PENS Diwarnai Perampingan Asdir

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suksesi pimpinan Politeknik Elektronik Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PENS-ITS) ditandai dengan perampingan struktur Asisten Direktur (Asdir). Jika sebelumnya terdapat empat Asdir, kini hanya tiga, masing-masing Asdir I bidang Akademik, kini dijabat Dr Ir Dadet P, Asdir II bidang Adimintrsai dan Keuangan dijabat Ir Anang Tjahjono MT, dan Asdir III dipercayakan kepada Tri Budi ST MT. Sementara Dr Ir Titon Dutono M Eng tetap dipercaya sebagai direktur PENS.

Menurut Titon, perampingan ini bukan semata-mata terkait dengan upaya efisiensi, tapi lebih pada kepentingan organisasi sehingga roda kegiatan mampu berjalan lebih baik lagi. “Di tingkat pusat, berkaitan dengan pengelolaan dana-dana kini juga memang telah dilakukan perampingan, karena itu kita juga menyesuaikan diri,” terangnya.

Titon berharap dengan perampingan ini, kerja organisasi akan makin baik dan terkonsentrasi, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya friksi dan perbedaan. “Ini penting karena kami dalam program kerja mendatang telah mencanangkan diri untuk bisa diakui atau ter-recognized oleh lembaga atau kalangan industri dimana para lulusan kami terserap didalamnya,” katanya.

Tentu saja, kata Titon menambahkan, keinginan itu sejalan dengan keinginan ITS. Bedanya, jika ITS berpatokan ukuran-ukuran dari universitas atau perguruan tinggi di Asia atau dunia, sedang PENS berpatokan pada program Politeknik dan kalangan industri yang menggunakan para lulusan PENS. ”Dalam kesempatan rapat kerja Diknas beberapa waktu lalu, secara eksplisit kami diminta untuk bisa melakukan itu, dan kini energi dan semua usaha akan dicoba mengarah ke sana,” kata pria kelahiran Surabaya, 30 November 1960 ini.

Sementara dalam amanat pelantikannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengingatkan, pergantian merupakan proses alami, normal dan wajar, bahkan sebagai tanda adanya dinamika kehidupan dan kedewasaan dalam berorganisasi. ”Oleh karena itu, dalam perspektif organisasi, pergantian yang direncanakan yang sesuai dengan aturan, mekanisme dan tata krama organisasi memiliki makna untuk meningkatkan efektifitas dalam capaian tujuan organisasi,” katanya.

Karena itulah, kata Nuh menambahkan, sama sekali tidak dibenarkan adanya pergantian yang hanya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya sangat personal dengan mengabaikan kepentingan organisasi baik jangka pendek maupun jangka penjang ke depan. ”Makna daln dalam pergantian adalah menjalankan proses regenerasi. Proses ini tidak boleh diterjemahkan sebagai pergantian yang tua dengan yang muda, yang lemah dengan yang kuat. Tapi sebagai sistem organisasi, regenerasi harus dipandang sebagai usaha mencari ketepatan format dalam menyelesaikan persoalan, tantangan dan meraih peluang yang sifatnya spesifik dalam dimensi waktu tertentu,” katanya.

Dibagian lain sambutannya, rektor meminta PENS sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ITS dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih selama ini. ”PENS telah menunjukkan prestasi dan kontribusi yang sangat positif baik dalam konteks image building maupun intellectual capital strengthening, dan ini perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan. Tentu ini tidak mudah, karena itu semangat kerja keras dan cerdas, collegial, selalu harus ditumbuhkan,” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait