ITS News

Jumat, 27 September 2024
07 Juni 2005, 15:06

Di ITS, tidak perlu ikut SPMB lagi jika sudah lolos tapi tidak lulus

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jadwal pelaksanaan Seleksi Penjaringan Mahasiswa Baru (SPMB) 2005 yang semestinya direncanakan 29-30 Juni 2005 akhirnya diundur seminggu menjadi 6-7 Juli 2005 serentak digelar di seluruh Indonesia. Ini karena mundurnya jadwal Ujian Nasional (Unas) SMA. Imbasnya juga pada pendaftaran SPMB pada 20 Juni hingga 1 Juli 2005, sedangkan pengembaliannya pada 21 Juni-2 Juli 2005.

Jadwal ini memang dimulai sebelum penguguman kelulusan siswa SMU pada 30 Juni 2005. Sehingga syarat yang diajukan hanya membawa rapor asli dan fotokopinya yang telah dilegalisasi. Untuk ijazah, ditunjukkan saat registrasi di PTN tempat siswa diterima nantinya. Bagi mereka yang tidak dapat menunjukkan tanda lulus SMA maka penerimaan tersebut menjadi batal. "Setelah diterima di program studi pilihannya, calon mahasiswa harus menunjukkan Tanda Lulus SMA," jelas Ketua Panitia Tetap (Pantap) Regional III SPMB Prof Ir Soegiono FRINA, Senin (6/6) di rektorat.

Namun, untuk keputusan mengikuti SPMB lagi tahun depan tergantung kebijaksanaan masing-masing PTN. Menariknya, ITS menerapkan aturan yang menguntungkan jika lolos program studi pilihan di ITS tapi tidak lulus Ujian nasional. “Mereka tidak perlu ikut ujian SPMB lagi tahun depan,” terang Soegiono. Artinya, mereka tidak boleh mengikuti kuliah tahun ini tapi tahun depan tanpa diharuskan mengikuti SPMB lagi. Kebijakan ini tentu saja menguntungkan bagi peserta SPMB yang memilih program studinya di ITS.

Sama seperti tahun sebelumnya, perguruan tinggi negeri (PTN) peserta SPMB dibagi dalam tiga regional. Regional I meliputi PTN di Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Regional II terdiri atas PTN di Jawa Tengah, DI Jogjakarta, dan Kalimantan. Sedangkan PTN di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua dimasukkan dalam Regional III.

Untuk Regional III, daya tampung mahasiswa baru tahun 2005 meningkat sebanyak 1.885 kuota dibanding dengan tahun lalu. "Ini karena Universitas Khairun di Maluku Utara baru diresmikan tahun 2004 dan dimasukkan ke regional III," tegas Soegiono. Sehingga, total daya tampung untuk Regional III menjadi 33.956 mahasiswa. Selain itu, kenaikan kuota ini juga disebabkan karena adanya program studi (prodi) baru di beberapa kampus. Sebanyak enam PTN di regional III yang membuka prodi baru. PTN itu adalah Universitas Negeri Malang dengan Prodi Akuntansi dan Ilmu Sejarah serta Universitas Udayana yang membuka Prodi Teknik Pertanian.

Tentang tempat pelaksanaan pendaftaran, di regional Surabaya sama seperti tahun kemarin yaitu dipusatkan di Graha Sepuluh Nopember ITS. Biaya yang dikenakan pun tidak mengalami kenaikan, untuk masing-masing bidang IPA atau IPS sebesar Rp 110 ribu. Namun, bagi peserta yang ikut keduanya (IPA dan IPS) dikenai biaya Rp135 ribu. Bagi mereka yang tidak mampu, setiap tahun Pantap Pusat SPMB menyediakan Beasiswa Masuk Universitas (BMU)yang dijaring di SMA peserta. Di Regional III sebanyak 3.200 BMU telah disediakan. Selain bantuan biaya pembelian formulir, dana ini termasuk biaya transportasi dan uang saku. (th@/tov)

Berita Terkait