ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
30 November 2018, 00:11

Kembangkan Kreasi, Langkah Mahasiswa Hadapi Revolusi Industri 4.0

Oleh : itsmis | | Source : -

Dr Maria Anityasari ST ME saat menerima cendera mata seusai menyampaikan nasihat menghadapi Revolusi Industri 4.0 untuk Keluarga Mahasiswa (KM) ITS

Kampus ITS, ITS News – Revolusi Industri 4.0 saat ini menjadi isu hangat tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Sebagai civitas academica Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang telah terjun langsung menghadapi Revlousi Industri 4.0, Kepala International Office ITS, Dr Maria Anityasari ST ME membagikan beberapa nasihat untuk Keluarga Mahasiswa (KM) ITS.

Pada acara yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS di Aula BG Munaf pada Rabu (21/11), Maria mengajak mahasiswa yang hadir untuk mengambil langkah menghadapi Revolusi Industri 4.0. Terkait arah sikap yang akan diambil, pada April lalu ITS telah merilis sepuluh strategi menghadapi Revolusi Industri 4.0 untuk dijadikan rujukan.

Secara garis besar strategi yang diusung ITS merupakan jalan peta pemerintah untuk menuju era ekonomi digital yang diharapkan mampu mendukung perekonomian. Strategi ini juga telah selaras dengan dokumen perencanaan ITS, baik Rencana Strategis Lima Tahun ITS maupun Rencana Induk Pengembangan ITS dalam 25 tahun ke depan. “Berdasarkan sepuluh strategi dari ITS yang tertuang dalam ITS 4.0, mahasiswa sudah harus memiliki ide kreasinya masing-masing,” ujarnya.

Maria melanjutkan, ide kreasi ini bisa datang dari hal-hal sekitar, salah satunya dari Tugas Akhir (TA). Maria mengungkapkan, mahasiswa ITS sebenarnya tidak kalah cemerlang dibanding mahasiswa luar negeri untuk urusan TA. “Pola pikir yang ada, yakni TA sekadar sebagai syarat kelulusan justru menjadi penghambat tersendiri, berbeda dengan pola pikir luar negeri” ungkap dosen Departemen Teknik Industri ini.

Wanita berkacamata itu menambahkan, TA bukan dilihat dari besarnya nilai yang keluar. Menurutnya bagian terpenting dari TA ialah pembuatan ide serta bagaimana penerapannya secara nyata. Ia prihatin ketika melihat banyak TA yang cemerlang hanya menjadi pajangan di ruang baca departemen. Padahal berdasarkan yang Maria alami, TA yang ada sebenarnya sangat diperlukan masyarakat.

Contoh lain ide-ide yang dapat menjadi pendukung menghadapi Revolusi Industri 4.0 ialah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Menurut Maria, ITS punya ribuan otak brilian yang kaya akan ide PKM. “Jika ide tersebut mampu dilaksanakan secara berkesinambungan, maka kita tidak perlu takut menghadapi Revolusi Industri 4.0,” ucapnya dengan optimis.

Lulusan School of Manufacturing Engineering UNSW Australia ini pun berpesan, mulai saat ini mahasiswa harus mulai memikirkan segala sesuatu berdasarkan visi untuk kebermanfaatan ke depan. Ide yang diterapkan juga harus bisa dipraktikkan secara berkelanjutan. “Kecenderungan melihat hasil, bukannya proses yang merupakan bagian terpenting adalah hal yang sangat salah,” tambah Maria. (dik/mik)

Berita Terkait