ITS News

Minggu, 29 September 2024
17 Agustus 2005, 10:08

Belasan Mahasiswa ITS ke Jepang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebanyak 12 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berpredikat sebagai mahasiswa berprestasi (Mawapres) tingkat fakultas dan tingkat institut, berkesempatan mengunjungi Jepang selama dua minggu.

Hadiah itu, kata Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, Selasa (16/8) kemarin, merupakan bagian dari kerja sama pertukaran mahasiswa antara Kobe University Jepang dengan ITS. “Sebelumnya pada Februari 2003, sebanyak 15 mahasiswa Kobe University telah berkunjung ke ITS atas sponsor Unesco. Tindak lanjut dari kerja sama itu, tiap tahunnya sebanyak dua mahasiswa ITS mendapat kesempatan studi selama setahun di sana,” katanya.

Keduabelas mahasiswa itu masing-masing, Agus Muhammad Ustad (Fisika), Ameilia Hernawati dan Elizabeth Warimantouw dari Teknik Industri, Rou Nugroho (Teknik Informatika), Putri Dwi Sri Pamenia (Teknik Sipil), Ambar Rena Dewanti dan Septia Hardy Sujiatanti dari Teknik Perkapalan, Miftakhul Arif dan Nurkholis dari Teknik Sistem Perkapalan, Agus Ziyad Kurnia dan Lenny Farida dari Teknik Kelautan, dan Hapri Noviati Witar Lini (D3 Statistika).

Dikatakannya, selain 12 mahasiswa tersebut, mereka juga didampingi oleh dua orang dosen pembimbing, masing-masing Ir Hari Prastowo MSc dan Dra Dian Saptarini MSi. ”ITS berharap melalui program pertukaran mahasiswa ini, usaha ITS untuk mencapai pengakuan internasional atau internationally recognized dapat segera terwujud,” katanya.

Diungkapkan Jazidie, selama ini sedikitnya ada tujuh perguruan tinggi Jepang yang aktif melakukan hubungan kerja sama dengan ITS, karena itu, selain ke Kobe University, para mahasiswa ITS dijadwalkan juga akan mengadakan pertemuan dengan beberapa dosen yang kini masih sedang melanjutkan studinya di beberapa perguruan tinggi di sana.

Selama dua minggu di Jepang, acara mereka terbilang cukup padat. ”Acaranya cukup padat. Sedikitnya kami akan mengikuti delapan sesi kuliah dari para profesor di Kobe University. Karena tema yang ditentukan Exchange Seminar on Countermeasure for Earthquake Disaster and Environmental Prevention of Coastal Area, maka setidaknya kami akan belajar dan berdiskusi tentang tindakan penanggulangan bencana gempa bumi dan perlindungan terhadap pantai dan laut. Tapi kami juga akan menjalani misi pertukaran budaya Indonesia-Jepang,” kata Dian Saptarini.

Karena itulah, Dian menambahkan, kini para mahasiswa selain sedang memperdalam bahasa Jepang, juga menyiapkan diri agar bisa menguasai beberapa tarian tradisional untuk dipertunjukkan dalam kegiatan pertukaran mahasiswa ini. ”Misi kami tentu saja bukan hanya semata-mata mengenalkan ITS kepada masyarakat Jepang, tapi juga mengenalkan budaya dan bangsa Indonesia. Termasuk kami juga akan menyampaikan konsep RIA (Rumah ITS untuk Aceh),” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait