ITS dengan Fakultas Teknologi Kelautannya memang telah diakui sebagai pusat teknologi kelautan tertua di Indonesia dan sering dijadikan contoh dalam pengembangan bidang kelautan. Tidak heran bila FTK ITS dijadikan tujuan utama kuliah kerja lapangan Program Studi Oceanografi dari Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Rombongan dari Prodi Oceanografi Undip ini disambut PD II FTK, Dr Achmad Zubaidy MEng di ruang sidang rektorat, Senin kemarin (26/9). Dalam penyambutan itu, Achmad Zubaidy juga ditemani beberapa perwakilan dari tiap jurusan FTK. Selain presentasi dari masing-masing jurusan di FTK, acara penyambutan juga diisi dengan tanya jawab mengenai program materi kuliah hingga kurikulum pembelajaran.

Usai penyambutan, rombongan yang berjumlah 30 mahasiswa dan 4 dosen itu diantar berkeliling FTK oleh salah seorang dosen Siskal. Mereka mengunjungi hampir seluruh laboratorium yang ada. Mulai dari Naval Design Center, Lab Konstruksi dan Kekuatan, hingga Lab Listrik Kapal di Siskal, dan Lab Operasional dan Riset di Kelautan. ”Ada perbedaan antara Kelautan ITS dengan Oceanografi, kalau kami lebih bersifat biotic,” ujar Kristina, salah satu anggota rombongan.

Hal senada juga diungkapkan Denny Nugroho ST Msi, salah seorang dosen yang ikut mendampingi menjelaskan kenapa ITS dipilih sebagai tujuan studi banding. ”ITS punya program kelautan tertua di Indonesia, dan fasilitasnya lengkap, bedanya disini lebih ke struktur, kalau Oceanografi lebih ke fisik,” terang dosen yang telah empat tahun mengajar di Undip ini. Dia menambahkan, ITS tepat kalau dijadikan kiblat teknologi kelautan di Indonesia.

Sebelum ke FTK ITS, rombongan dari Undip ini sempat mengunjungi BPPT Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (LHI) di jalan Teknik Komputer. ”Tadi kami sudah ke LHI, yang dalamnya ada kolam besar,” kata Kristina.

Selanjutnya, rombongan yang diketuai Aji itu akan mengunjungi PT Pal Indonesia. ”KKL (Kuliah Kerja Lapangan,-red) angkatan 2002 ini satu rangkaian, hari ini ke FTK ITS, besok ke PT PAL, lusa ke PT SEAComm di Bali,” terang ketua panitia angkatan kedua Prodi Oceanogerafi ini. (ech/rin)