ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
17 Juli 2019, 00:07

Mahasiswa ITS Prediksi Perkembangan Lahan 20 Tahun Mendatang

Oleh : itsvio | | Source : https://its.ac.id

Potret tim peneliti Skenario Penentuan Zona Strategis Permukiman dengan Cellular Automata untuk Menambah Akurasi Prediksi yaitu Belia Fransiska (kanan), Windy Lestari (tengah), dan Wening Vio Rizqi Ramadhani (kiri).

Kampus ITS, ITS News – Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan semakin menipisnya lahan permukiman di kota Surabaya. Hal tersebut membuat banyak penduduk menjadikan daerah sekitar Surabaya, seperti Sidoarjo, sebagai pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan bermukim. Untuk mengetahui perkembangan permukiman daerah di masa mendatang, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan prediksi  perkembangan lahan untuk 20 tahun mendatang.

Menurut Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo, sebanyak 28 persen kebutuhan lahan permukiman meningkat sejak tahun 2010 di Kabupaten Sidoarjo. Daerah yang menjadi tujuan utama bermukim adalah Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Buduran, Kecamatan Candi, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Sedati. “Daerah ini merupakan daerah yang menjadi sasaran utama penduduk untuk bermukim,” kata Belia Fransiska, ketua tim.

Dalam penelitiannya ini, mahasiswa yang akrab disapa Belia itu dibantu oleh Windy Lestari dan Wening Vio Rizqi Ramadhani. Tim yang berasal Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS tersebut memprediksi perubahan lahan di Kabupaten Sidoarjo dari 2009 hingga 2029 menggunakan metode Cellular Automata dan aplikasi LanduseSIM.

Metode Cellular Automata sendiri merupakan metode yang membantu simulasi spasial penggunaan lahan dengan memperhatikan beberapa unsur. “Pada penelitian ini, unsur yang digunakan ialah unsur ketetanggaan, unsur waktu, dan aturan transisi,”ungkap mahasiswa angkatan 2015 itu.

Pada unsur ketetanggaan, prediksi daerah dilakukan berdasarkan penggunaan lahan di daerah sekitarnya, sedangkan unsur waktu menggunakan jangka waktu prediksi 20 tahun. Sementara aturan transisi digunakan untuk mendapat bobot tiap faktor serta laju perubahan lahan. “Bobot faktor itu untuk menentukan faktor apa saja yang berpengaruh pada perkembangan permukiman,” tambahnya.

Prediksi peta pemukiman Sidoarjo di tahun 2029

Dari proses prediksi perkembangan lahan permukiman didapatkan hasil bahwa perkembangan lahan permukiman dari tahun 2009 ke tahun 2029 mengalami peningkatan luasan sebesar 78,43 persen dengan tingkat akurasi prediksi mencapai 89,31 persen. Angka yang terbilang besar tersebut berpeluang mengoversi area lahan pertanian, perkebunan, serta tambak.

Penelitian ini dapat digunakan pemerintah untuk mengantisipasi potensi berkembangnya permukiman liar atau yang melanggar tata ruang di masa yang akan datang. Selain itu pengelolaan lahan pertanian, perkebunan, dan tambak juga bisa dilakukan dengan mengacu pada prediksi perkembangan pemukan ini. “Prediksi ini juga bisa dijadikan pertimbangan dalam penyediaan prasarana infrastruktur di daerah penelitian untuk kedepannya,” tutupnya. (vi/mik)

Berita Terkait