ITS News

Minggu, 29 September 2024
13 Desember 2005, 15:12

Dua Malam, ITS jadi Pasar Dadakan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jumat sore lalu (9/12), jika melewati ruas jalan kampus depan FMIPA ITS, akan terlihat pemandangan yang sangat berbeda dari biasanya. Jika tiap sore dan malam ITS tampak sepi, maka kali ini justru sebaliknya. Di kanan-kiri ruas jalan kembar itu tampak ramai. Pasalnya, Puluhan pedagang terlihat berjajar rapat mengelar dagangannya di trotoar jalan. Pedagang itu tak lain adalah warga sekitar yang mengais rejeki, memanfaatkan momen pasar seni yang digelar ITS.

Wah, saat itu ITS benar-benar terlihat seperti pasar dadakan. Terlebih saat malam bertambah larut. Pengunjung datang berbondong-bondong dan semakin banyak pula yang berlalu lalang ditrotoar melihat barang dagangan PKL dadakan. Lalu, ketika ITS Online masuk sebelah selatan lapangan sepakbola ITS, masih juga dipenuhi oleh para pedagang. Hanya saja, itu lokasi khusus kegiatan pasar seni. Didalamnya menjual beraneka makanan dan barang tradisional dari beberapa daerah di Indonesia. Misalnya saja, stan Liontin Lombok yang menjual berbagai perhiasan, termasuk mutiara khas Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Jika menyusuri arena pasar seni ITS ini lebih ke dalam lagi, juga ditemukan stan yang menjual berbagai makanan ringan hasil tangkapan di laut. Seperti di pasar Kenjeran, stan ini menjual beragam camilan hasil olahan laut diantaranya krupuk terung, krupuk udang, dan lainnya. “Yang ini hanya lima ribu,” jawab penjual ketika ITS Online menayakan harga sebuah camilan yang telah terbungkus rapi.

Lalu saat asyik menyusuri deretan stan, ITS Online pun dikejutkan dengan panggilan seorang karyawan Rektorat ITS. "Mampir kesini mbak, saya jualan barang khusus dari blok U,” kata Budi, karyawan ITS sambil menunjuk barang dagangannya. Ternyata dagangan yang dimaksud khusus dari tempat tinggalnya, perumdos blok U adalah berupa busana muslim. Budi mengaku, ia tak ingin melewatkan kesempatan berjualan di pentas seni ITS. Bersama dengan isterinya, Ia menjual pakaian muslim dan berbagai bunga unik yang ditaruh dalam pot kecil.

Kemudian di hari kedua, Sabtu malam (10/12), pedagang yang kemarin memadati kedua ruas jalan tak tampak lagi. Mereka dipindahkan di sebelah selatan lapangan sepakbola. Yang agak mencolok, kali ini terlihat beberapa pedagang yang menjajakan souvenir wayang berupa beragam tokoh pewayangan dan gunungan. Ini karena malam itu juga tampil pertunjukan wayang kulit yang dibawakan oleh Ki Anom Suroto. Pengunjung pun jauh lebih banyak dari hari sebelumnya. Jadi, Selama dua malam ITS berubah menjadi pasar yang menguntungkan bagi baik bagi warga sekitar serta pedagang. (th@/asa)

Berita Terkait