ITS News

Minggu, 29 September 2024
04 Februari 2006, 09:02

Surabaya, Kota Pertama HEF 2006

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Holland Education Fair 2006 ini direncanakan di empat kota, dan Surabaya sebagai tempat pertama sebelum Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Seperti dikemukakan Direktur NEC Indonesia, Ad De Leeuw, HEF merupakan tindak lanjut dari pemerintah Belanda dalam upaya mendukung dan memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.

Ditambahkan oleh Ad, kegiatan ini merupakan salah satu upaya mewujudkan strategi pemerintah Belanda di bidang pendidikan tinggi, diantaranya menarik minat siswa Indonesia untuk belajar di Belanda. Disamping itu, HEF dimaksudkan untuk mempererat kerjasama institusi pendidikan tinggi dan memperkenalkan Belanda sebagai negara berbasis ilmu pengetahuan.

”Kami senang dapat menggelar kembali HEF yang merupakan satu-satunya pameran pendidikan tinggi khusus Belanda di dunia,” ujar Ad dalam konferensi pers pada pembukaan HEF, Sabtu kemarin (4/2). Ad menambahkan bahwa banyak hal dalam ilmu pengetahuan yang kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia, salah satunya kincir angin yang mampu memompa danau dan sungai untuk dijadikan pemukiman. ”Anda mendarat di bandara Schiphol telah berada 4,5 m dibawah permukaan air laut,” tambah Ad yang fasih berbahasa Indonesia.

Selanjutnya, Ad menjelaskan bahwa beasiswa STUNED yang ditawarkan pemerintah Belanda adalah satu-satunya di dunia. ”Beasiswa semacam STUNED dikhususkan untuk Indonesia,” ujar Ad. Ad menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan prioritas pertama dalam program pemberian beasiswa.

HEF di Surabaya kemarin hanya diikuti 19 institusi, sementara untuk HEF di Jakarta bakal hadir 27 institusi. ”Saya mencari informasi untuk study master, tapi sayang, Delft tidak hadir disini,’ ungkap Iwan Gunawan, mahasiswa Teknik Perkapalan yang ditemui di HEF. Memang, seperti diungkap Iwan, salah satu institusi pendidikan tinggi Belanda yang berbasis teknologi adalah Delft University of Technology, tapi institusi itu tidak berpartisipasi di HEF Surabaya.

”Padahal mungkin untuk mahasiswa ITS, Delft yang paling tepat, apalagi disini banyak mahasiswa ITS yang datang,” ujar Yanter, mahasiswa Statistik. Memang, cukup banyak mahasiswa ITS yang terlihat hadir disana.

Sementara itu, Ad menjelaskan sedikit tentang kerjasama yang telah dijalin dengan ITS. ”Ada program kerjasama dengan ITS, dalam hal ini ITS menjadi ketua untuk seluruh perguruan tinggi di Surabaya,” terang Ad usai konferensi pers. Program itu sendiri tidak dijelaskan secara detil oleh pria yang telah lebih dari 12 tahun di Indonesia itu. ”Yang jelas berkaitan dengan pengembangan teknik pengairan dan ilmu bangunan air,” imbuhnya. (ech/rin

Berita Terkait