ITS News

Minggu, 29 September 2024
05 Februari 2006, 17:02

Iklan SUTET, Aman Kalau Sesuai Standart WHO

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Terkait dengan santernya isu SUTET yang berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia yang tinggal di dekat kawasan listrik tegangan tinggi tersebut, Ketua Jurusan Teknik Elektro ITS, Dr Ir Mochamad Ashari MEng, mencoba menjelaskannya dari sisi akademisi. Di kawasan sekitar SUTET, pria yang akrab disapa Ashari mengawali, pasti akan terpengaruh oleh dua jenis medan yaitu medan magnet dan medan listrik. Dalam standart WHO, manusia tidak akan terpengaruh oleh medan magnet dibawah 100 microtesla. "Dari penelitian melalui jurnal publikasi, telah dilakukan pengukuran bahwa di Gresik itu medan magnet disana sekitar 3 microtesla dengan jarak tinggi 25 meter, memang fakta di lapangan menyebutkan demikian,” jelasnya panjang lebar.

Sedangkan tentang medan listrik, aturan WHO mengatakan bahwa medan listrik akan berpengaruh pada tubuh manusia dengan standar maksimal 5.000 volt per meter. “Sebenarnya yang justru berbahaya adalah medan magnet bukan medan listriknya. Ini karena medan listrik hanya menimbulkan efek fisik terasa panas, sedangkan medan magnet menyebabkan efek segi medis dan gangguan psikis,“ tandas pria berkacamata ini.

Sementara itu, protes masyarakat terutama oleh warga Singosari, Kebomas, Gresik, ditujukan pula terhadap Ashari. Ini terkait dengan munculnya Ashari sebagai bintang iklan dalam iklan layanan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Pria asal Gresik ini mengaku tidak punya maksud untuk menyesatkan warga. Ashari menjelaskan, isi iklan SUTET itu memang sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu aturan WHO sebagai dasar dalam sisi akademisi. “Hanya saja perlu digaris bawahi, saya mengatakan aman kalau sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO. Saya tidak akan bisa mengatakan hal itu bila tidak sesuai dengan WHO,” ujar Ashari memberikan alasan.

Karena kesalahpahaman itu, Ashari meminta PLN segera melakukan sosialisasi dengan warga. “Di sini saya hanya bisa bicara dari segi teknis. Saya harap PLN segera mencari jalan keluar, misalnya memberi kompensasi kepada warga yang dilalui SUTET. Saya tidak menyangka warga sampai melakukan aksi. Kesalahan persepsi harus segera diluruskan,” harapnya. (th@/rin)

Berita Terkait